spot_img
Sabtu, Desember 21, 2024
spot_img
BerandaNTBPresiden Prabowo Hadiri KTT D-8 di Ibu Kota Baru Mesir

Presiden Prabowo Hadiri KTT D-8 di Ibu Kota Baru Mesir

Kairo (Suara NTB) – Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) atau forum ekonomi delapan negara berkembang yang diselenggarakan di Ibu Kota baru Mesir atau New Administrative Capital, Kairo, Mesir, Kamis 19 Desember 2024.

Presiden tiba di Istana Kepresidenan Ibu Kota baru sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Saat memasuki Istana, Kepala Negara berjalan memasuki ruang perpustakaan untuk mengisi buku tamu kenegaraan. Selanjutnya, Presiden Prabowo diarahkan menuju Presidential Hall dan disambut langsung oleh Presiden Republik Arab Mesir Abdel Fattah El-Sisi.

Keduanya kemudian berjabat tangan sebagai penanda diplomasi dalam pertemuan kedua pemimpin negara. Setelahnya, Presiden Prabowo mengikuti sesi foto bersama seluruh delegasi KTT D-8 yang hadir, yakni negara Bangladesh, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan dan Turki.

Pada momen ini, Kepala Negara tampak berdiri di antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif. Dalam KTT D-8 ini, Presiden Prabowo akan berbicara pada sesi pleno yang mengangkat tema “Investing in Youth and Supporting SME’s: Shaping Tomorrow’s Economy.”

Selain itu, pada siang hari, Presiden juga akan berbicara pada sesi spesial yang membahas mengenai situasi di Palestina dan Lebanon. Pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara sahabat.

Turut mendampingi Presiden dalam KTT D8 yaitu Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf.

Pertemuan Bilateral

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif di Hotel St Regis New Capital, Kairo, Mesir, pada Rabu 18 Desember 2024, sebelum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 berlangsung.

Presiden menerima kedatangan PM Shehbaz Sharif dan kemudian keduanya berjabat tangan. Pertemuan tersebut mencerminkan komitmen kedua negara untuk mempererat hubungan yang telah terjalin selama ini.

“Terima kasih banyak atas pertemuan ini. Saya selalu ingin bertemu dengan Anda. Hubungan baik antara Indonesia dan Pakistan terus terjalin, secara historis, secara tradisional. Saya pikir kita harus berusaha meningkatkan hubungan kita, dan saya harap bekerja sama,” kata Presiden Prabowo kepada PM Pakistan.

Pertemuan Presiden Prabowo dengan PM Pakistan tampak hangat. Dalam sambutannya kepada PM Shehbaz Sharif, Presiden mengatakan bahwa akan berupaya meningkatkan hubungan kedua negara yang sudah terjalin secara historis.

PM Shehbaz Sharif pun mengatakan bahwa pertemuan dengan Presiden Prabowo merupakan suatu kehormatan, dan mengucapkan selamat atas persahabatan erat yang sudah terjalin.

“Saya ingin mengucapkan selamat atas persahabatan yang erat antara saudara-saudari kita di Indonesia. Negara yang hebat, dan sahabat karib kita. Sejarah hubungan kita yang menjunjung persaudaraan dan persahabatan. Hati kami tertuju pada Anda,” kata PM Sharif.

Usai pertemuan yang digelar secara tertutup itu, Presiden memberikan keterangan pers. Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin negara membahas sejumlah agenda penting terkait hubungan Indonesia dan Pakistan.

“Baru saja ketemu dengan Perdana Menteri Pakistan juga membicarakan kemungkinan kerja sama, meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, dan perdagangan,” kata Prabowo.

Tidak hanya dengan Pakistan, Presiden juga menyampaikan sejumlah upaya yang dilakukan Indonesia guna membangun hubungan kerja sama yang kuat, salah satunya dengan bertemu para anggota Developing Eight (D-8) dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).

“Besok kita tentunya akan ketemu dengan anggota-anggota D-8 yang lain. Saya kira ini dalam rangka terus kita membangun hubungan untuk saling mencari peluang dalam keadaan yang tidak pasti biar ekonomi kita masing-masing kuat,” katanya.

Menurut Presiden, fokus utama yang akan dibawa Indonesia pada KTT Ke-11 D-8 yaitu penguatan kerja sama ekonomi negara anggota D-8. Potensi kerja sama dengan berbagai negara akan terus diperkuat untuk kesejahteraan rakyat.

“Kita bicarakan semua kemungkinan kerja sama. Sekarang fokusnya kita bagaimana memperkuat ekonomi kita masing-masing. Saya kira kesejahteraan rakyat,” lanjutnya. (ant)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO