Mataram (Suara NTB) – Perkembangan teknologi informasi semakin pesat, salah satunya dengan kemunculan e-Rapor sebagai alat pelaporan proses belajar mengajar siswa di sekolah. Meski demikian, belum semua sekolah menerapkan e-Rapor, padahal sistem ini menawarkan banyak manfaat. Oleh karena itu, sekolah-sekolah didorong untuk mulai menggunakan e-Rapor.
Sub Koordinator Kurikulum Bidang SMA Dinas Dikbud NTB, Purni Susanto, pada Jumat 20 Desember 2024 mengatakan bahwa e-Rapor merupakan bentuk inovasi yang mendukung transformasi pendidikan yang lebih baik. “Oleh karena itu, kami mendorong sekolah untuk mengikuti perkembangan zaman, terutama karena manfaat penggunaan e-Rapor sangat besar,” ujar Purni.
Purni mengakui bahwa masih banyak sekolah yang belum mengimplementasikan e-Rapor, namun pihaknya terus berupaya mendorong sekolah untuk melakukan transformasi menuju penggunaan teknologi ini. “Karena e-Rapor tidak diwajibkan, banyak sekolah yang belum menggunakannya. Namun, kami berharap penggunaan e-Rapor dapat mempermudah guru, siswa, sekolah, dan orang tua dalam mengakses kemajuan belajar anak,” jelasnya.
Salah satu keuntungan penggunaan e-Rapor, yang berlaku mulai tahun 2025, adalah adanya tambahan kuota siswa yang eligible untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dalam penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Pada SNBP 2025, siswa diberikan keleluasaan memilih hingga empat program studi, yang memungkinkan mereka untuk mendalami potensi dan minat yang dimiliki.
“Tentu ini adalah langkah positif yang perlu kita apresiasi. Penambahan kuota ini akan semakin memperbesar peluang siswa kita yang ingin melanjutkan pendidikan ke PTN melalui jalur prestasi,” kata Purni.
Rangkaian SNBP dimulai dengan pengumuman kuota sekolah pada 28 Desember 2024. Pada tahap ini, sekolah akan menerima informasi mengenai jumlah siswa yang dapat mengikuti SNBP 2025. Jumlah kuota ini ditentukan berdasarkan akreditasi sekolah. Sekolah terakreditasi A akan memiliki kuota 40 persen siswa terbaik yang eligible untuk mendaftar SNBP, sedangkan sekolah dengan akreditasi B memiliki kuota 25 persen. Sekolah dengan akreditasi C atau lainnya hanya memiliki kuota 5 persen.
Untuk diketahui, jalur SNBP menggunakan penelusuran prestasi akademik melalui nilai rapor, serta mempertimbangkan prestasi akademik dan non-akademik lainnya. Peserta SNBP adalah siswa SMA/SMK/MA/Sederajat kelas terakhir pada tahun 2025 yang memiliki catatan prestasi unggul. Setiap PTN menetapkan kuota minimum sebesar 20 persen untuk jalur ini. Proses seleksi dimulai dengan pengisian data nilai rapor siswa oleh pihak sekolah melalui sistem Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Terapkan e-Rapor
Beberapa sekolah telah mulai menerapkan e-Rapor, salah satunya SMAN 3 Mataram. SMAN 3 Mataram mengadakan bimbingan teknis pengisian rapor elektronik (e-Rapor) untuk semester ganjil tahun pelajaran 2024/2025 pada Kamis 12 Desember 2024 Kegiatan ini diikuti oleh guru-guru yang mengajar di kelas X dan XI.
Plt Kepala SMAN 3 Mataram, Yuspita Martinignrum, S.Pd., dalam kesempatan tersebut menyampaikan pentingnya mengisi e-Rapor sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, H. Dwi Sunarto, M.Pd., juga menyampaikan tahapan dan rambu-rambu dalam pengisian rapor.
Selain itu, SMKN 3 Mataram juga telah menerapkan e-Rapor. Pada pekan lalu, SMKN 3 Mataram mengadakan pelatihan pengisian e-Rapor versi 7.0.6. Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan menjelang pembagian rapor.
Kepala SMKN 3 Mataram, Sulman Haris, S.Ag., M.Pd.I., menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan memastikan seluruh guru memahami dan menguasai sistem pengisian e-Rapor yang terbaru, sehingga data nilai dan capaian pembelajaran siswa tercatat dengan akurat dan valid. “Pelatihan ini sangat penting karena e-Rapor merupakan bukti otentik pencapaian belajar siswa. Kami ingin memastikan rapor yang diberikan kepada siswa mencerminkan hasil belajar mereka selama satu semester,” tutup Sulman Haris.(Ron)
