Selong (Suara NTB)- Sebuah peristiwa tak terduga terjadi di Sekolah Dasar Islam (SDI) Yaqin Ujung Betok, Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, pada Kamis 19 Desember 2024. Ruang guru di sekolah tersebut ambruk akibat diterjang hujan lebat disertai angin kencang. Untungnya, peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa karena pada saat kejadian, siswa tengah menjalani libur semester.
Puing-puing bangunan terlihat berserakan, sementara semua dokumen dan barang-barang yang ada di dalam ruangan guru dipindahkan ke ruang kelas. Salah seorang guru SD Islam Ujung Betok, Juliadi Hartoni, mengungkapkan kejadian tersebut terjadi secara tiba-tiba. “Karena angin kencang kemarin, tiba-tiba ruang kantor kami ini roboh,” ujar Juliadi pada Jumat 20 Desember 2024kemarin.
Ruang guru yang ambruk tersebut dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat, mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki. Meskipun pembangunan ruang guru ini belum selesai, para guru terpaksa menempatinya karena tidak ada ruangan lain yang tersedia.
“Jika ada instansi atau pihak yang memiliki dana, kami berharap bisa mendapatkan bantuan untuk membangun kembali ruang guru ini. Ruang ini adalah satu-satunya tempat kami sebelum mengajar ke kelas,” tambah Juliadi.
Untuk sementara, para guru SD Islam Yaqin Ujung Betok terpaksa memindahkan aktivitas ke ruang kelas yang ada di area Yayasan Pendidikan Qudwatush Sholihin SDI Yaqin Ujung Betok. Semua barang dan dokumen dari ruang guru yang ambruk sementara dipindahkan ke ruang TK/Paud.
“Semua barang dan dokumen kami pindah ke sana sementara waktu, sambil menunggu adanya dana untuk membangun kembali kantor ini,” ujar Juliadi. Ia berharap, pihak terkait dapat memberikan perhatian agar ruang guru yang ambruk segera dibangun kembali demi kenyamanan dan kelancaran proses pembelajaran.
Sekolah swasta yang berdiri sejak tahun 2008 itu dihadirkan untuk mendekatkan akses pendidikan bagi anak-anak di Dusun Ujung Betok. Pasalnya, jarak tempuh ke sekolah negeri cukup jauh. Jaraknya 2 sampai 3 km. Sementara ke SDI Yakin ini hanya berjarak 500 meter saja dari permukiman warga.
Saat ini sebanyak 85 siswa di SDI Yakin. Meski gedung dibangun dengan swadaya dan apa adanya, jumlah siswa terus bertambah setiap tahunnya.
Sepintas dari luar gedung SDI Yakin cukup bagus, akan tetapi sekolah yang tidak pernah dapat bantuan pemerintah ini sangat minim fasilitas. Ruang belajar pun terpaksa di sekat. Meski begitu, terlihat ruangan sangat kumuh dan butuh perbaikan.
Aparat kepolisian dari Sektor Jerowaru telah melalukan pengecekan langsung lokasi ambruknya gedung SDI Yakin. Kepala Seksi Humas Polres Lotim, Nikolas Osman mengatakan tidak ada korban jiwa pada saat kejadian angin menerjang gedung hingga gedung ambruk. (rus)