Selong (Suara NTB) – Lombok Timur (Lotim) memiliki kekayaan cagar budaya yang melimpah, dengan total 250 objek cagar budaya yang tersebar di 21 kecamatan. Kekayaan ini mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim bersama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) untuk mengusulkan pendirian museum di daerah tersebut.
Kepala Bidang Kebudayaan Dikbud Lotim Arifin, Jumat, 20 Desember 2024 menjelaskan Dikbud dan TACB mengusulkan agar Lotim memiliki museum. Harapannya, objek cagar budaya yang berserakan ini bisa tercatat.
Usulan pendirian museum ini telah diajukan ke Museum Provinsi NTB, Dikbud NTB, hingga Penjabat (PJ) Bupati Lotim, dan mendapat tanggapan positif. Sebagai langkah awal, rencana museum tersebut akan diintegrasikan dengan Perpustakaan Daerah (Arpusda), khususnya di bidang kearsipan. Di sini, benda-benda bersejarah akan disimpan sementara hingga museum permanen terwujud.
Museum di Lotim dianggap sangat penting, mengingat sebagian besar koleksi Museum NTB berasal dari Lombok Timur. Keberadaan museum lokal diyakini dapat menjadi pusat informasi dan edukasi sejarah, sekaligus melindungi benda-benda bersejarah dari ancaman kehilangan atau kerusakan.
Anggota TACB Lotim, Jawahir Sukarnawadi, mendukung penuh gagasan ini. Benda-benda bersejarah harus disimpan di tempat khusus agar aman. Selain itu, museum bisa menjadi pusat informasi dan pengetahuan tentang sejarah Lotim.
Selain sebagai tempat pelestarian, museum di Lotim juga diharapkan menjadi destinasi wisata budaya. Dengan pengelolaan yang baik, cagar budaya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Pemerintah desa di setiap lokasi cagar budaya juga diimbau untuk berperan aktif dalam pemeliharaan dan pengembangan.
Keberadaan museum di Lombok Timur diharapkan menjadi langkah strategis untuk melestarikan sejarah dan budaya, sekaligus meningkatkan potensi wisata daerah. (rus)
