Mataram (Suara NTB) – Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, Sahlan M. Saleh mengaku kurangnya promosi destinasi wisata menjadi penyebab utama NTB tidak bisa mencapai target kunjungan 2,5 juta wisatawan.
Sampai dengan bulan November 2024, kunjungan ke daerah NTB hanya mencapai 2,1 juta wisatawan. Adapun libur Natal dan Tahun Baru dikatakan belum bisa menyumbang jumlah kunjungan ke Pulau Lombok dan Sumbawa.
“Saya kira kita tidak maksimal, tahun 2024 tidak sesuai dengan harapan target kita karena harapan pergerakan wisatawan tertinggi tapI rupanya tidak begitu tinggi dilihat dari landing pesawat kita tidak banyak pada Nataru,” ujarnya saat dihubungi, Jumat, 26 Desember 2024.
Menurutnya, momen Nataru ini bisa menyumbang ratusan kunjungan wisatawan ke NTB. Namun belum bisa melengkapi kekurangan jumlah kunjungan sampai dengan 400 ribu wisatawan. “Saya tidak yakin bisa 2,5 juta. Tapi mendekati bisa, 2,3 atau 2,4 juta,” lanjutnya.
Ia mengaku, di momen libur Nataru ini, jumlah okupansi kamar hotel di NTB hanya berkisar 60 sampai 70 persen. Sehingga, belum bisa membantu meningkatkan pergerakan jumlah kunjungan ke daerah NTB.
Meski demikian, terjadi peningkatan jumlah kunjungan jika dibandingkan bulan November lalu. “Keterisian kamar hotel masih sekitar 70 atau 60 persen, bahkan ada yang 90 persen. Rata-rata 60 sampai 70 persen,” katanya.
Meski pemerintah pusat telah menurunkah harga tiket pesawat sampai dengan 10 persen, Sahlan mengaku diskon ini tidak begitu berpengaruh. Pasalnya, diskon ini terlalu mendadak. Idealnya, penurunan harga tiket pesawat diberlakukan sejak satu atau dua bulan lalu.
“Indikasi penurunan tiket pesawat harusnya satu atau dua bulan sebelumnya, sehingga wisatawan bisa merencanakan. Sebenanrya ada saja wisatawan yang merencanakan tiba-tiba, tapi tidak begitu signifikan,” tuturnya.
Ketua Astindo ini mengaku, kurang maksimalnya jumlah kunjungan ke NTB di momen Nataru ini murni disebabkan oleh kurangnya promosi destinasi wisata daerah, harga tiket yang sangat mahal, serta kondisi cuaca di daerah.
Meski ada pengurangan anggaran perjalanan Dinas, dinilai tidak begitu berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan NTB di libur Natal dan Tahun Baru.
Untuk menggenjot jumlah kunjungan wisatawan di tahun depan, Sahlan mengaku perlu adanya inovasi dalam promosi pariwisata dengan membuat event-event NTB yang tidak hanya dilakukan di dalam NTB. Tetapi di luar daerah yang mudah dijangkau seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, dan daerah metro lainnya.
“Khususnya event NTB kita ciptakan kita buat lebih banyak di luar NTB tajuknya adalah tajuk festival NTB, atau gelar budaya, menceritakan banyak hal tentang destinasi kita,” ucapnya.
Selain itu, memudahkan akses kepada pasar potensial NTB baik di dalam negeri maupun luar negeri. Yang mana pasar potensial luar negeri NTB seperti Malaysia dan Australia. (era)