spot_img
Jumat, Januari 3, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATJalan Wisata Banyumulek Rusak Parah Dikeluhkan Warga dan Wisatawan

Jalan Wisata Banyumulek Rusak Parah Dikeluhkan Warga dan Wisatawan

Giri Menang (Suara NTB)  – Akses jalan di kawasan Desa wisata Banyumulek yang merupakan sentra kerajinan gerabah di Lombok Barat dan NTB, kondisinya rusak parah selama bertahun-tahun. Padahal infrastruktur dasar itu vital bagi warga, karena tidak saja jalur pariwisata. Namun jalan itu satu-satunya akses yang menghubungkan ke fasilitas publik seperti pasar, sekolah, tempat pemakaman umum (TPU).

Belum lagi warga merasa dihantui ancaman banjir akibat luapan air sungai yang tidak dilengkapi beronjong atau talud. Selain jalan, wilayah itu juga butuh jembatan penghubung ke desa tetangga untuk menunjang akses ekonomi dan pendidikan.

Hasil pantauan media, kondisi jalan di daerah itu memang tak layak. Terutama di Dusun Muhajirin yang menjadi lokasi pasar, Sekolah, TPU hingga objek atraksi wisata pembuatan gerabah yang kerap dikunjungi wisatawan asing.

Kondisi jalannya bada banyak titik berlubang dan berlumpur. Warga yang lewat di jalan itu harus berhati-hati. Warga setempat Fatimah menuturkan bahwa, jalan di wilayah itu telah lama dikeluhkan warga, namun belum ada penanganan dari pemerintah. “Jalan ini rusak parah, kami juga butuh jembatan,” ujarnya.

Kalau jembatan dan jalan itu dibangun maka warga bisa menuju desa sebelah, baik beraktivfitas ekonomi maupun anak-anak sekolah.  “Masih ada pedagang dari desa sebelah naik Ban untuk ke pasar di sini,” imbuhnya.

Jalan itu bagi warga sangat penting, karena askes utama ke pasar, sekolah SD dan TPU.  Anak-anak ke sekolah kesulitan, begitupun ke TPU ketika pemakaman. Selain jalan, warga juga kerap dilanda rasa takut ketika musim hujan karena khawatir air sungai naik ke pemukiman. Sebab jarak sungai dengan pemukiman sangat dekat, diperparah tidak ada beronjong yang menahan air.

“Begitu hujan kami tidak berani tidur, karena takut air sungai naik,” tuturnya.

Pasalnya pada beberapa tahun lalu kawasan itu pernah diterjang banjir.

Hal senada disampaikan Kepala Desa Banyumulek H Jamiludin, bahwa pihaknya mendesak agar Pemkab Lobar memperbaiki jalan tersebut. Sebab fungsi jalan ini krusial, yakni sebagai akses pariwisata bagi para turis baik dari dalam maupun maupun ke mancanegara yang berkunjung ke tempat itu.

Wisatawan asing banyak berkunjung naik cidomo melihat proses dari pembuatan kerajinan gerabah hingga pembakaran. “Tapi karena terhambat jalan rusak, membuat kita malu sebagai desa wisata, karena tidak sesuai dengan kondisi desa wisata,” tegasnya.

Kedua, jalan itu merupakan akses utama ke pasar umum yang banyak dikunjungi warga tiap hari. “Bahkan ketika becek, warga sengaja mancing di jalan itu, itu sentilan ke pemerintah,” ujarnya.

Jalan ini bertahun-tahun telah diusulkan ke Pemkab Lobar, namun belum direspons hingga saat ini. Padahal jalan yang rusak parah tidak terlalu panjang, hanya sekitar 700-750, kurang dari kilometer, “kan ndak terlalu panjang,”imbuhnya.

Akses jalan ini juga menghubungkan ke pasar, sekolah dan TPU. Akses jalan yang berstatus jalan kabupaten ini sendiri satu ruas dengan jembatan penghubung ke Desa Perampuan. Dulunya ada jembatan penghubung, sehingga memudahkan warga maupun wisatawan dari Gunung Pengsong menuju desa wisata Banyumulek.

Namun tahun 2010, jembatan yang dibangun Pemdes sepanjang 40-50 meter tersebut hanyut akibat terjangan air sungai. “Kami ingin agar jembatan itu juga dibangun lagi,”harapnya.

Pihak desa sudah merencanakan penataan di kawasan jembatan dan sungai tersebut untuk pemancingan, dilengkapi gazebo dan kuliner. “Tapi belum bisa dilakukan karena kendala tidak ada jembatan dan jalan rusak,”aku dia.

Sementara itu Kadis PUTR Lobar HL Winengan menyampaikan agar warga dan Pemdes bersabar, sebab kondisi jalan yang lain juga sama (rusak). Pihak Pemkab tentu akan berupaya untuk menangani jalan tersebut, sebab disadari bahwa jalan itu untuk akses ekonomi, pendidikan dan lainnya. Tahun depan Pemkab Lobar berupaya menangani jalan Terong Tawah Kecamatan Labuapi yang menghubungkan ke Mataram. (her)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO