Selong (Suara NTB) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur (Lotim) terus berusaha mengurangi risiko bencana hidrometeorologi. Beberapa cara dilakukan adalah dengan melakukan penebangan pohon yang berisiko, khususnya di pinggir jalan.
Kepala Pelaksana BPBD Lotim, Lalu Mulyadi, Jumat, 3 Januari 2025 menjelaskan beberapa kasus pohon tumbang telah menimbulkan kerusakan di beberapa tempat. Bahkan diketahui ada yang meninggal dunia akibat tertimpa pohon tumbang.
Langkah penebangan pohon, katanya, merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana. Harapannya, langkah antisipasi ini bisa mengurangi risiko terjadinya dampak buruk dari bencana.
Lotim semenjak memasuki musim hujan, 11 Desember 2024 lalu telah ditetapkan tanggap darurat terhadap bencana.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan yang tinggi masih berpotensi terjadi, sehingga upaya mitigasi dan penanggulangan bencana memerlukan kerja ekstra. Tidak hanya di Lotim, daerah lain juga telah menetapkan status tanggap darurat untuk menghadapi dampak buruk cuaca ekstrem ini.
BPBD Lotim berharap dukungan penuh dari pemerintah pusat dan provinsi untuk mempercepat proses pemulihan. “Kerusakan ini membutuhkan perhatian serius dari semua pihak agar masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” pungkas Mulyadi.
Dengan bencana yang terus mengancam, Lotim dihadapkan pada kebutuhan mendesak untuk memperbaiki infrastruktur sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana di masa mendatang. (rus)
