spot_img
Rabu, Februari 12, 2025
spot_img
BerandaNTBPuing-puing Monumen Perang Lombok Dipindah

Puing-puing Monumen Perang Lombok Dipindah

Mataram (Suara NTB) – Material puing-puing yang diduga Monumen Perang Lombok di areal Kantor Gubernur NTB mulai digali oleh pekerja rekanan yang mengerjakan renovasi Kantor Gubernur NTB, Rabu, 8 Januari 2025. Penggalian ini dilakukan untuk dipindahkan ke lokasi yang bisa dilihat secara umum,  atau tepat di bawah pohon yang berada di depan ruang kerja Gubernur NTB.

Penggalian dilakukan seorang pekerja secara hati-hati agar material tersebut tidak rusak. Dalam melakukan penggalian ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Ketika sudah dilakukan penggalian, kemudian dicoba diangkat menggunakan mobil khusus. Namun, bukannya material yang terangkat naik ke atas, tapi roda mobil bagian depan justru terangkat, sehingga posisi mobil menjadi miring. Penggalian kembali dilakukan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Kantor Gubernur NTB I Wayan Winarta, menjelaskan, jika pihaknya melakukan pengangkatan benda yang diduga merupakan bagian Monumen Perang Lombok bersama pihak Biro Umum Setda NTB.

‘’Kita akan coba gali dan angkat. Terus nanti kita akan taruh di sana di bawah pohon,’’ ungkapnya.

Dalam hal ini, ungkapnya, pihaknya hanya mencoba menggali dan mengangkat material yang kelihatan di permukaan. Namun, pihaknya tidak tahu setelah dilakukan penggalian, apakah akan bertemu dengan sisa-sisa material yang lain.

Sebelumnya, Sekda NTB Drs. H. Lalu Gita Aradi, M.Si., meminta Kepala Museum Negeri NTB Ahmad Nuralam, S.H., M.H., melakukan telaahan dan kajian terhadap keberadaan material yang ditemukan di areal Kantor Gubernur NTB. Dari hasil kajian dan telaahan itu, bisa disimpulkan apakah material yang ditemukan ini merupakan bagian dari Monumen Perang Lombok yang dibangun Pemerintah Belanda untuk memperingati Perang Lombok 1894 lalu.

Dari kajian yang dilakukan ini akan menjadi dasar pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan ke depan. Menurutnya, temuan benda ini setelah pekerja dari rekanan yang melakukan renovasi Kantor Gubernur NTB menemukan benda bersejarah.

Dalam hal ini, Museum Negeri NTB bisa melakukan koordinasi dengan Balai Arkeologi atau dengan pihak berkompeten, termasuk dengan Kedutaan Belanda di Jakarta.  ‘’Kan ada makan Van Ham di sana (Cakranegara, red). Mungkin nanti kita bikin proposalnya ke Pemerintah Belanda untuk kita revitalisasi dan taruh di sana,’’ terangnya.

Untuk itu, pihaknya mengharapkan dengan direvitalisasi nanti keberadaan tugu atau monumen ini akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari Belanda, khususnya keluarga dari nama-nama yang ada di prasasti pada monumen tersebut. ‘’Mereka bisa bernostalgia lihat Jalan Kenari dan sebagainya. Dan besok ikut Kenari Fashion Street,’’ selorohnya.

Sementara Kepala Museum Negeri NTB Ahmad Nuralam mengaku pihaknya sudah pernah melakukan kajian terhadap keberadaan monumen peninggalan Belanda ini. Namun, kajian ini hanya sebatas kajian dengan posting di Instagram tahun 2023, khususnya simbol-simbol peninggalan pemerintahan  sebelum Indonesia Merdeka.

Dalam melakukan rekonstruksi ulang, tambahnya, pihaknya harus melakukan kajian lebih mendalam lagi dengan berkoordinasi ke Arsip Nasional, Perpustakaan Nasional mencari foto, walau foto itu sudah ada. ‘’Mungkin kita akan bersurat juga untuk menambah data pada Kedutaan Belanda yang ada di Jakarta. Mungkin di sini (Kantor Gubernur, red) pusat pemerintahan pada zaman Pemerintahan Belanda,’’ tambahnya. (ham)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO