Mataram (Suara NTB) – Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang diluncurkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dianggap bisa membentuk karakter pribadi yang kuat. Karena itu, semua Sekolah Luar Biasa (SLB) di NTB diminta untuk menjalankan gerakan tersebut. Salah satunya dengan melaksanakan senam anak Indonesia hebat yang telah dimulai awal pekan ini.
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Dr. Hj. Eva Sofia Sari, S.Pd., M.Pd., mengatakan, gerakan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat ini bertujuan menanamkan kebiasaan positif kepada siswa dalam membentuk pribadi yang hebat. Kebiasaan ini dikembangkan sebagai upaya memperkuat gerakan pembangunan karakter bangsa. Kebiasaan itu mencerminkan tradisi yang berakar kuat pada agama dan budaya.
“Untuk SLB di NTB sendiri, pada awal masuk semester genap (tahun ajaran 2024/2025), saya sudah mengimbau kepada semua sekolah untuk memulai melakukan kebiasaan itu,” ujar Eva.
Sebagai informasi, tujuh kebiasaan utama yang diharapkan dapat diinternalisasi oleh anak-anak sejak dini, yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Salah satu program yang mulai dijalankan di sekolah yaitu senam anak Indonesia hebat. Sejumlah SLB di NTB mulai melaksanakan senam tersebut.
Menurut Eva, berdasarkan surat dari Kemendikdasmen, ada tiga SLB di NTB yang termasuk dalam program sekolah sehat yaitu SLBN 1 Mataram, SLBN 2 Lombok Barat, dan SLBN 1 Lombok Timur yang diharuskan melakukan senam tersebut. Ketiga sekolah itu juga diminta merekam dalam bentuk video dan mengirimkannya ke Kementerian pada hari pelaksanaan senam.
Beberapa SLB lainnya pun telah melaksanakan senam anak Indonesia hebat. Eva menyampaikan, sebelum pembelajaran di sekolah, sekolah harus melakukan senam pagi, menyanyikan Indoensia raya, dan berdoa bersama.
“Melalui kebiasaan itu, diharapkan menanamkan semangat positif bagi anak sebelum memulai pembelajaran. Kebiasaan positif itu berpengaruh untuk pengembangan anak, diharapkan dapat mengembangkan dirinya untuk melaksnaakan kegiatan positif untuk membentuk pribadi yang kuat dan mandiri,” pungkas Eva. (ron)