spot_img
Minggu, Februari 23, 2025
spot_img
BerandaEKONOMIProgram Industrialisasi NTB Berorientasi "Makmur Mendunia"

Program Industrialisasi NTB Berorientasi “Makmur Mendunia”

Mataram (Suara NTB) – Tahun 2025 menjadi momen penting dalam pembangunan industri di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pembangunan industrialisasi NTB memasuki fase kedua yang menitikberatkan pada produksi massal produk lokal dengan standar berkualitas tinggi.

“Pada tahap pertama (lima tahun sebelumnya), kita telah membangun ekosistem industri sebagai pondasi. Sekarang saatnya fokus pada produksi massal, yaitu produksi industri lokal dalam jumlah besar, berstandar kualitas, dan berkelanjutan. Dengan demikian, industri kita bisa semakin go global, sesuai dengan visi misi kepala daerah baru, ‘Makmur Mendunia’,” ujar Hj. Nuryanti, SE, ME, Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, di ruang kerjanya, Senin, 13 Januari 2025.

RPJMD industrialisasi yang sedang disusun saat ini, menurutnya, tetap disesuaikan dengan visi dan misi Gubernur NTB serta Wakil Gubernur NTB terpilih, Lalu Iqbal dan Hj. Indah Putri Damayanti.

“Visi dan misi yang diusung dalam kampanye politik gubernur dan wakil gubernur yang baru akan dilaksanakan oleh semua OPD,” jelasnya.

Untuk program industrialisasi, lanjut Nuryanti, pada fase pertama telah disusun berbagai regulasi, seperti perda dan pergub, serta dibangun ekosistem industri untuk sektor-sektor prioritas. Sektor yang paling potensial adalah fashion dan pengolahan kelapa, yang menjadi ikon utama karena telah memiliki ekosistem yang matang.

Kelapa, sebagai salah satu komoditas unggulan NTB, memiliki potensi luar biasa. Seluruh bagian kelapa dapat diolah menjadi berbagai produk turunan, mulai dari minuman segar, minyak kelapa, produk farmasi, hingga produk fashion. Kelapa NTB memiliki potensi untuk menjadi produk unggulan yang menembus pasar global.

Budidaya kelapa telah berkembang pesat di Lombok Utara dan Lombok Timur, dua wilayah dengan produksi kelapa yang besar. Selain itu, teknologi pengolahan kelapa yang relatif mudah dapat dikerjakan di rumah-rumah, sehingga industri ini sangat cocok dengan karakter masyarakat NTB yang berbasis kerakyatan.

Dinas Perindustrian NTB saat ini fokus pada pengembangan ekosistem produksi minyak kelapa VCO sebagai salah satu produk turunan industri kelapa. Dengan target produksi 1 ton minyak kelapa, Pemprov NTB bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada kelompok masyarakat di Lombok, termasuk pengadaan peralatan dan pelatihan oleh pembeli langsung.

Selain itu, berbagai inovasi terus dilakukan, seperti pengolahan air kelapa menjadi minuman nata de coco, batok kelapa dijadikan aneka kerajinan, santan kelapa diolah menjadi tepung, dan “tai lala” atau sisa produksi minyak kelapa dikemas agar lebih tahan lama.

“Dengan ekosistem yang sudah terbentuk, mulai dari bahan baku hingga pemasaran, kami optimis produk kelapa NTB dapat menembus pasar ekspor yang lebih besar. Produk industri NTB akan menjadi simbol NTB yang mendunia,” tambah Hj. Nuryanti.

Selain kelapa, sektor fashion juga menjadi perhatian utama. Ekosistem industri fashion di NTB telah terbentuk dengan adanya sentra produksi kapas di Lombok Tengah sebagai penyedia bahan baku benang, serta penenun dan konveksi yang dapat menghasilkan berbagai produk fashion turunan, seperti kain, tas, dan sepatu.

“Ke depan, atau pada fase kedua, produksi turunan fashion akan dimassifkan dengan fokus pada standar kualitas global. Dengan produk fashion yang berstandar internasional, kita akan bekerja sama dengan stakeholder untuk memaksimalkan pemasaran,” tambahnya.

Untuk memaksimalkan pemasaran, Dinas Perindustrian NTB akan bekerja sama dengan Dinas Perdagangan, Bank Indonesia, dan stakeholder lainnya.

“Kolaborasi ini sangat penting agar produk-produk NTB semakin mendunia,” jelas Hj. Nuryanti.

Dengan langkah strategis dan kerja sama yang solid, NTB siap menjadi pemain utama dalam industri nasional dan internasional. Tahun 2025 akan menjadi tonggak sejarah bagi produk industri NTB untuk semakin mendunia. (bul)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO