spot_img
Kamis, Januari 16, 2025
spot_img
BerandaNTBKemenkes Gelontorkan Rp170 Miliar Bangun RS Tipe C di Bima

Kemenkes Gelontorkan Rp170 Miliar Bangun RS Tipe C di Bima

Mataram (Suara NTB) – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Lalu Hamzi Fikri mengatakan Kementerian Kesehatan RI gelontorkan anggaran sejumlah Rp170 miliar untuk membangun Rumah Sakit tipe C di Kabupaten Bima.

Pembangunan RS tipe C di Pulau Sumbawa tersebut dikatakan menjadi salah satu atensi pusat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang ada di Pulau Sumbawa. Dana senilai tersebut dikatakan untuk membangun fisik Rumah Sakit saja. Namun, Fikri berharap dana yang bersumber dari APBN tersebut bisa untuk membeli alat kesehatan.

“Anggaran tahun 2025 dari APBN dari DAK senilai Rp170 miliar itu fisik, tentunya harapan dengan alat,” ujarnya kepada Suara NTB, Selasa, 14 Januari 2024.

Pengerjaan Rumah Sakit ini akan dimulai tahun ini di lahan seluar kurang lebih 2 hektare. Dikatakan, pengerjaan akan memakan waktu satu tahun penuh.  “Tipe C, 1 tahun berjalan pengerjaan. Proses harus segera dilakukan, ini kan sedang berproses. Minimal 2 hektare untuk RS tipe C supaya bisa pengembangan,” sambungnya.

Karena pembangunan RS ini dilakukan oleh pemerintah pusat, Fikri mengaku pihaknya bertugas untuk mengawasi dana yang telah dianggarkan tersebut. Memastikan seluruh pengerjaan berproses sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga pelayanan terhadap masyarakat bisa segera dilakukan.

“Menjadi atensi kita adalah bagaimana memastikan anggaran yang diberikan oleh pusat bisa terserap dan kita diposisi mengevaluasi, memastikan pelaksanaan juga di Bima,” katanya.

Fikri membeberkan RS tipe C memiliki beberapa kriteria, seperti jumlah tempat tidur, dan Sumber Daya Manusia yang bekerja di RS tersebut harus memenuhi syarat seperti dokter spesialis dan jumlah tenaga kesehatan.

Disebutkan, NTB saat ini masih kekurangan tenaga kesehatan, bahkan masuk kategori krisis nakes karena minimnya tenaga kesehatan yang ada di daerah, khususnya dokter spesialis.

“Sekarang untuk SDM ini karena gap kita masih menuju satu banding seribu jumlah penduduk. Kalau bicara dokter, dokter spesialis, nah ini gap kita memang cukup tinggi. Kalau dokter umum satu banding lima ribu, kalau spesialis kita di angka satu banding 19 ribu,” sebutnya.

Oleh karena itu, Pemprov NTB saat ini fokus mengembangkan dan menambah jumlah dokter yang ada di NTB dengan menyediakan sekolah-sekolah kedokteran dan dokter spesialis di beberapa Universitas di NTB.

Menurutnya, SDM di bidang kesehatan menjadi yang terpenting dalam pengembangan RS tipe C yang mulai dibangun tahun ini. Karena, alat kesehatan menjadi tidak berguna jika tidak bisa digunakan oleh tenaga kesehatannya.

“Tapi jauh lebih penting SDM kita pikirkan, jangan sampai ada kejadian alat sudah ada tapi tidak bisa digunakan karena SDM nya belum dilatih, belum dilengkapi, akhirnya nanti jadi temuan,” terangnya.

Adapun dengan dibangunnya RS tipe C di Bima ini belum cukup untuk menjadi RS rujukan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), karena menurut Fikri, untuk menjadi RS rujukan sebaiknya dibangun RS tipe B. “Kalau kita bangun sekalian sebaiknya tipe B, supaya rujukan bisa disitu. Tapi kan ini bertahap, C dulu harapannya nanti supaya bisa meningkat statusnya,” pungkasnya. (era)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO