Giri Menang (Suara NTB) – Jalan nasional dan provinsi yang ada di ruas Lembar menuju dua pelabuhan masing dikelola PT ASDP dan Pelindo serta arah ke Sekotong gelap gulita, disebabkan tidak ada lampu jalan atau Penerang Jalan Umum (PJU) yang berfungsi. Kondisi inipun dikeluhkan oleh para pengunjung yang biasa melintas di jalur tersebut. Sebab akibat kondisi jalan gelap, rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.
Ditambah lagi jalan ini menjadi jalur utama bagi penumpang dan tamu kapal pesiar yang turun melalui dua pelabuhan itu.
Nur, salah seorang warga mengeluhkan kondisi jalan gelap tersebut semenjak beberapa bulan terakhir. “Jalan ini gelap, rawan terjadi lakalantas, padahal ini jalan ke pelabuhan,”keluhnya. Jalan ini selalu ramai lalu lalang kendaraan, terutama truk yang lewat pada sore atau malam yang bongkaran di pelabuhan.
Jalan ini merupakan pintu keluar masuk pelabuhan. Baik yang ke pelabuhan penumpang ASDP, maupun pelabuhan barang dan kapal Pesiar PT Pelindo. Seharusnya, jalan ini diperhatikan dari sisi penerangan karena bagiamana pun menjadi wajah daerah bahkan negara Indonesia di mata dunia. Karena jalan ini tidak saja dilalui penumpang lokal, interlokal melainkan juga dari mancanegara. “Tamu-tamu kapal pesiar lewat jalan ini,”imbuhnya.
Sementara itu, Plt Kadis Perhubungan Lobar Fathurrahman mengatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan tim mengecek sekaligus mendata titik-titik PJU yang diinformasikan mati di jalur Lembar. Termasuk mengecek PJU TS yang ada di jalur menuju pelabuhan Kapal Pesiar Gilimas. “Tim sudah turun cek, dan mendata semua titik PJU yang mati-mati di sana (Lembar red),”kata dia.
Pihaknya mengidentifikasi sementara titik PJU yang mati, hampir dari jalan Soekarno Hatta Gerung hingga mengarah ke Lembar. Jalan ini termasuk nasional sedangkan jalan Segenter ke Pelabuhan Gilimas dan Sekotong masuk jalan provinsi.
Selanjutnya, pihaknya akan melakukan penanganan yang bisa ditangani. Penanganan dilakukan dengan penggantian bola lampu yang mati dengan bola lampu hasil perbaikan pihaknya. Pihaknya juga akan koordinasi dengan provinsi dan BPTD yang berwenang terkait jalan ini. “Kalau PJU memang di kita, tapi ada beberapa yang belum diserahkan oleh BPTD NTB, itu nanti kita koordinasikan dan komunikasi dengan pihak terkait,”imbuhnya.
Pihaknya akan melaporkan dengan bersurat ke pihak terkait. Sebab diakui jalur ini strategis sehingga sesuai arahan pimpinan harus segera ditangani. Diakuinya dalam penanganan, sejumlah kendala dihadapi seperti anggaran kurang memadai dan alat crane pun dalam kondisi rusak. Rencananya ia pun akan komunikasi dan koordinasi dengan Pemkab Loteng untuk meminjam alat crane. (Her)