Selong (Suara NTB) – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan angka produksi jagung sepanjang tahun 2025 bisa mencapai 4 juta ton guna mendukung program ketahanan pangan nasional.
“Kami menargetkan 4 juta ton tanaman jagung di Nusa Tenggara Barat,” kata Penjabat Gubernur NTB Hassanudin saat melakukan aksi penanaman jagung serentak di Lombok Timur, Selasa.
Hassanudin menuturkan Nusa Tenggara Barat adalah lumbung padi yang menduduki posisi keempat secara nasional, termasuk juga jagung.
Angka produksi produksi gabah di Nusa Tenggara Barat mencapai 1,4 juta ton dan jagung sebanyak 1,3 juta ton. Hal itu membuat sektor pertanian terutama tanaman pangan memiliki peran strategis dalam penyediaan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
Menurutnya, potensi lahan tidur yang masih luas di Nusa Tenggara Barat dapat mewujudkan ambisi untuk mencapai target produksi jagung sebanyak 4 juta ton.
“Kita harus berdaulat dengan menanam jagung secara serentak,” kata Hassanudin.
Lebih lanjut dia meminta Badan Urusan Logistik atau Bulog untuk memberikan kepastian terhadap penyerapan produk jagung petani lokal di Nusa Tenggara Barat.
Kenaikan harga pembelian pemerintah atau HPP jagung dari Rp5.000 menjadi Rp5.500 per kilogram memberikan angin segar kepada petani jagung agar semangat menggarap lahan pertanian.
Kapolda NTB Irjen Pol Hadi Gunawan mengatakan komitmen aparat kepolisian bersama Kementerian Pertanian RI melakukan penanaman jagung serentak seluruh Indonesia.
“Kegiatan penanaman jagung di lahan satu hektare di Lombok Timur merupakan dukungan terhadap program Presiden Prabowo,” kata Hadi.
Polri melalui Babinkamtibmas terus mengupayakan program pemerintah pusat dapat berjalan dan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat melalui swasembada pangan nasional. (ant)