PROGRAM Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah mulai dilakukan uji coba di beberapa daerah di NTB. Salah satunya di Kota Mataram, khususnya beberapa sekolah yang ada di Kecamatan Selaparang dan Sekarbela. Sebagai program yang baru dari Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, banyak hal yang harus dievaluasi di lapangan. Terutama dari tingkat higienitas makanan yang diberikan langsung pada anak penerima manfaat.
Terkait hal ini, Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram Yosef Dwi Irwan, menegaskan, jika program MBG merupakan program prioritas yang harus mendapat dukungan seluruh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, termasuk BBPOM. Khususnya BBPOM mendukung dengan pengawalan dapur produksinya memastikan pemenuhan gizi sesuai standar, termasuk pelatihan untuk pangannya agar memahami pentingnya keamanan pangan.
‘’Dan pengawalan di hilirnya. Untuk memastikan memenuhi aspek keamanan pangannya,’’ ujarnya saat dikonfirmasi belum lama ini.
Diakuinya, ketika ada keluhan terkait pelaksanaan program patut dimaklumi, karena ini merupakan program baru dan akan terus dilakukan perbaikan-perbaikan dan jadi review bagi Badan Gizi Nasional. Apalagi ada pihak yang bertanggung jawab, terutama di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). ‘’Jadi kami BBPOM di Mataram siap mendukung program ini dan tentunya akan berjalan dengan baik dan bisa memberikan kebermanfaatan dalam upaya peningkatan gizi dan meningkatkan kesehatan anak-anak didik, balita, ibu hamil dan menyusui,’’ terangnya.
Disinggung adanya keracunan terhadap anak-anak yang sudah mengonsumsi makanan yang disuguhkan di luar daerah, pihaknya mengaku akan berupaya maksimal agar hal seperti itu tidak terjadi di NTB. Pihaknya terus memberikan pemahaman kepada petugas SPPG untuk memperhatikan masalah higienitas makanan yang diberikan pada anak-anak.
‘’Kami dari Badan POM tentunya melaksanakan dukungan adalah sesuai dengan fungsi yang ada, yaitu terkait dengan keamanannya mengawal bagaimana pemesanan, dapurnya. Jika dibutuhkan untuk melakukan pelatihan-pelatihan dan juga tentunya mengawal keamanan pangannya,’’ ujarnya.
Tidak hanya itu, pihaknya memberikan masukan-masukan dalam menentukan mitra ada kriteria tertentu dari kesuksesan program yang dilaksanakan. Pihaknya juga yakin, setiap kementerian/lembaga pemerintah daerah akan memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program ini. Artinya program ini tidak bisa berjalan sendiri dan harus mendapatkan dukungan juga dari seluruh komponen.
‘’Tentunya apabila ada hal-hal yang belum sempurna masih ada hal yang belum sesuai dengan harapan tentunya bisa dikomunikasikan, sehingga program yang baik ini bisa berdampak baik. Tapi tentunya adalah bagaimana kita engedepankan aspek bahwa program ini tetap dapat berjalan dengan baik dan juga bisa memberikan dampak,’’ ujarnya. (ham)