Giri Menang (Suara NTB) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan dilaksanakan tahun ini secara nasional. Selain bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, program ini juga diharapkan meningkatkan perekonomian masyarakat dengan diserapnya bahan baku produk lokal untuk MBG ini. Namun kekhwatiran muncul, program ini akan memicu Inflasi di tingkat daerah.
Kepala Dinas Pertanian Lobar Damayanti Widyaningrum mengatakan bahwa pihaknya harus berupaya menyiapkan para petani, peternak menyiapkan bahan baku yang nantinya akan diserap untuk program MBG. “Di satu sisi kita juga antispasi inflasi, karena kekhawatiran kita jangan sampai produk lokal banyak diserap justru terjadi inflasi,”kata Damayanti, belum lama ini.
Pihaknya pun telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi Inflasi ketika program MBG berjalan nantinya. Diantaranya, melalui program pasar Tenten Tani yang diadakan distan. Dimana ketika terjadi kenaikan harga, pasar Tenten ini diadakan untuk menekan gejolak. Ada juga upaya lain, bersama OPD terkait seperti bazar pangan murah, pasar murah dan operasi pasar.
Pihaknya juga meningkatkan produksi petani agar pasokan bahan pokok seperti beras, cabe dan lainnya aman dipasaran. Pihaknya juga turun memastikan produksi ditingkat petani aman. Seperti yang dilakukan penanaman cabe serentak, juga bagian dari upaya memasok kebutuhan MBG. Selain itu, pihaknya memberikan bantuan budidaya ternak unggas, petelur serta tanaman sayur-sayuran.
“Kami juga berikan bantuan benih, bibit, dan ada juga pupuk, pestisida,”imbuhnya. Upaya lain untuk mendukung itu, pihaknya memperluas areal tanaman. Lebih lanjut dijelaskan, untuk pasokan program MBG ini pihaknya telah turun mensosialisasikan ke petani dan Poktan untuk melakukan penanaman agar nanti kalau diserap program MBG nantinya mereka sudah siap.
Sejauh ini ia belum mendapatkan data pihak ketiga yang nantinya menangani pemasokkan MBG. “Yang jelas kita ingin agar pihak ketiga bermitra dengan petani kita, misalnya peternak untuk ambil daging, telur, petani sayur dan beras,”harapnya. Nantinya pihak ketiga ini akan didorong untuk bekerjasama atau MOU dengan petani. “Sehingga MBG ini mengambil produk lokal dari petani kita, itu kita sampaikan saat rapat dengan pihak Kodim,’’ pungkasnya. (her)