SEKRETARIS Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Mataram, Haris Maulana mendorong perbaikan jalan yang ada di perbatasan antara Kota Mataram dan Lombok Barat, tepatnya di kawasan Trong Tawah. Dorongan ini menyusul maraknya keluhan warga terkait kondisi jalan tersebut, mengingat jalan tersebut merupakan salah satu akses penting yang menghubungkan kedua wilayah.
Dikatakan Haris, jalan tersebut merupakan jalur utama penghubung ibukota Provinsi NTB, sehingga kualitas infrastruktur di kawasan itu sangat vital. Meskipun bukan kewenangan langsungnya, anggota dewan dari daerah pemilihan Mataram ini telah berkomunikasi dengan pihak Pemkab Lombok Barat dan DPRD Lombok Barat untuk mencari solusi. Namun, hingga kini kepastian tentang perbaikan jalan tersebut masih belum terwujud.
Haris mengungkapkan, bahwa sebagian besar warga yang tinggal di Lombok Barat memiliki KTP Mataram merasa bahwa kontribusi mereka terhadap pembangunan daerah melalui pembayaran pajak, khususnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), belum diimbangi dengan perhatian yang memadai terhadap infrastruktur. “Kami terus membayar pajak di Lombok Barat, namun kenyataannya jalan ini dibiarkan rusak,” ujar Haris menirukan pengakuan warga.
Kondisi jalan yang buruk, terutama menjelang bulan puasa, semakin memperburuk akses bagi warga yang menggunakan jalan tersebut setiap hari. Tak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk keperluan anak-anak yang berangkat sekolah atau orang dewasa yang bekerja di Kota Mataram. Warga di sekitar daerah ini, seperti di kawasan BTN Lingkar Muslim dan Grand Muslim, mengandalkan jalan tersebut sebagai jalur utama untuk berbagai aktivitas. Diperkirakan, sekitar 75 persen penduduk setempat bekerja di Mataram, dan setiap pagi mereka menggunakan jalan tersebut.
Meskipun jalan ini memiliki peran penting sebagai akses utama bagi banyak orang, kondisi jalan yang penuh debu di musim kemarau dan rawan banjir saat musim hujan. Kejadian kecelakaan yang melibatkan pengendara sepeda motor pun sering terjadi akibat jalan yang rusak. Selain itu, beberapa keluhan warga juga terkait dengan adanya tindakan yang mengganggu pengguna jalan, seperti penempatan jaring yang sengaja diletakkan di tengah jalan.
“Jalan ini harus segera diperbaiki, karena jika dibiarkan, akan terus merugikan banyak orang,” ujar anggota Komisi IV DPRD Kota Mataram ini. Ia menambahkan meskipun ada informasi bahwa perbaikan jalan yang direncanakan pada bulan April mendatang, warga masih menunggu kepastian tentang pelaksanaan perbaikan tersebut. Masyarakat berharap agar perhatian terhadap jalan perbatasan ini bisa segera terealisasi demi keamanan dan kenyamanan bersama.
Sebagai daerah yang berada di perbatasan dua wilayah penting, kondisi jalan di daerah tersebut seharusnya menjadi prioritas bagi pemerintah. Perbaikan jalan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kenyamanan warga setempat, tetapi juga mendukung kelancaran aktivitas yang menjadi penunjang ibukota Provinsi NTB. (fit)