Mataram (Suara NTB) – Pemkot Mataram telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,5 miliar untuk pembebasan lahan pembukaan jalan baru terusan Jalan Batu Bolong Pagutan ke Jalan Nuraksa Karang Anyar, Mataram.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Jumat, 31 Januari 2025 mengatakan, saat ini tahapan sedang dipersiapkan tim penaksir harga (Appraisal) untuk pembebasan lahan.
“Tim penaksir harga itulah yang akan jalan untuk menyesuaikan harga tanah dengan yang ada di sekitar untuk dibebaskan,” katanya.
Tim itu juga akan melakukan pemetaan terhadap lahan yang dibebaskan baik itu berupa tanah, bangunan, bangunan dan tanah, sawah, dan termasuk pohon atau tanaman milik warga yang terdampak pembebasan lahan untuk pembukaan jalan baru.
Pembangunan jalan baru tersebut direncanakan memiliki panjang 800 meter, dengan lebar sekitar 15 meter mengikuti kondisi fisik Jalan Batu Bolong.
Dengan anggaran Rp2,5 miliar itu, ditargetkan tahapan pembebasan lahan tahun 2025 bisa tuntas, agar pelaksanaan fisik bisa dimulai pada awal tahun 2026.
“Jika alokasi pembebasan lahan yang kami siapkan tidak cukup, kami akan ajukan tambahan melalui APBD perubahan 2025. Itu sangat tergantung hasil negosiasi harga tanah, jadi tidak bisa kami prediksi,” katanya.
Sementara persiapan lainnya untuk pembukaan Jalan Nuraksa sampai ke Batu Bolong yang sudah dilaksanakan antara lain kelengkapan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), serta untuk FS (feasibility study).
Pembukaan jalan baru di Nuraksa sampai ke Batu Bolong bertujuan untuk mengurai kemacetan di Jalan Gajah Mada dan Jalan Bung Karno sekaligus memberikan akses alternatif menuju pusat perekonomian dan pelayanan dasar kesehatan.
“Kondisi kemacetan lalu lintas di Pagesangan sering dikeluhkan. Jadi salah satu solusinya mengurai kemacetan dengan membuka jalan baru yang menghubungkan Jalan Batu Bolong Pagutan ke Jalan Nuraksa Karang Anyar,” katanya. (ant)