Mataram (Suara NTB) – Pemeriksaan kesehatan gratis atau Medical Check Up (MCU) bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) direncanakan mulai pada bulan Februari 2025 ini. Simulasi pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis di NTB sudah dilakukan pekan kemarin. Pemerintah Kabupaten/Kota di NTB sudah menyiapkan satu puskesmas sebagai lokasi simulasi dilakukannya pemeriksaan kesehatan gratis.
“Sudah ada juknisnya. Sudah ada permenkesnya dan kemarin kita sudah koordinasi. Bahkan hari ini simulasi sudah dilakukan. Dan dari simulasi saya minta kemarin dari seluruh Kabupaten/Kota menyiapkan paling tidak satu puskesmas untuk tempat simulasi, sehingga kita tahu kemampuan kita dulu ini,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi NTB Dr. dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MARS., di Kantor Gubernur NTB, akhir pekan kemarin.
Menurutnya, simulasi ini penting dilakukan dalam menghadapi pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis secara nasional yang direncanakan Bulan Februari. Meski demikian, mantan Direktur RSUD Provinsi NTB ini, tidak tahu kepastian peluncuran pemeriksaan kesehatan gratis secara nasional ini.
“Karena direncanakan Februari ini, bisa saja nanti pada awal, tengah-tengah atau akhir akan ada launching dari pusat. Dari simulasi ini kita sudah petakan dari aspek kesiapan. Hasilnya nanti akan kita sampaikan ke Menkes, terutama kesiapan SDM-nya, sarana dan prasarana dan BMHP (bahan medis habis pakai),” terangnya.
Untuk BMHP, ungkapnya, dalam tahap proposal dan berproses di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta semua sudah disampaikan kebutuhan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis. Setelah itu, kebutuhan ini akan disampaikan ke daerah melalui pemerintah provinsi untuk diteruskan ke pemerintah kabupaten/kota.
Mengenai mekanisme pemeriksaan kesehatan gratis, terangnya, nanti akan ada notifikasi yang masuk ke warga yang berulang tahun. Namun, sebelum notifikasi ini masuk, warga harus sudah mendaftar lewat aplikasi Satu Sehat dan memiliki BPJS Kesehatan.
Setelah notifikasi diterima, warga yang berulang tahun hari itu bisa mendatangi puskesmas terdekat untuk pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis. Jika dalam pemeriksaan kesehatan tersebut memerlukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi, yakni rumah sakit, maka petugas di puskesmas bisa merujuk warga bersangkutan untuk mendapatkan pengobatan kesehatan lebih lanjut menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan.
Jika pada saat ini, konsentrasi pemeriksaan di tingkat puskesmas, maka ke depan akan dikembangkan ke klinik-klinik kesehatan swasta. Hal ini disebabkan kemungkinan banyaknya nanti warga yang akan berulang tahun di hari yang bersamaan. Terutama bagi kalangan lanjut usia atau masyarakat yang tidak memiliki tanggal dan bulan lahir yang jatuhnya tanggal 31 Desember, sehingga perlu diantisipasi sejak awal.
Menurutnya, biaya pelaksanaan program pemeriksaan kesehatan gratis ini akan didukung oleh anggaran dari APBN melalui dana transfer ke daerah. Selain itu, ada kemungkinan tambahan pendanaan dari APBD, meski besaran pastinya masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat.
Diakuinya, saat ini, kesiapan puskesmas dalam menjalankan program ini masih bervariasi. Ada yang sudah siap 100 persen, ada yang baru 80 persen, dan ada yang masih dalam tahap persiapan 60 persen. (ham)
