Selong (Suara NTB) – Menjelang pelantikan Bupati terpilih H. Haerul Warisin dan Wakil Bupati Lotim terpilih H. Edwin Hadiwijaya, Penjabat (Pj) Bupati Lotim, HM. Juaini Taofik, menyatakan bahwa ia telah berusaha menyiapkan landasan yang kuat untuk pemerintahan ke depan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Pj Bupati saat menghadiri Kopdar yang diselenggarakan oleh Fokus Lotim di Selong pada Sabtu malam, 1 Februari 2025. Dalam kesempatan tersebut, Juaini Taofik menjelaskan bahwa dalam menjalankan pemerintahan, transisi dilakukan dengan mengedepankan asas akuntabilitas dan transparansi.
Sejak dilantik pada 27 November 2024, Pj Bupati menyatakan bahwa dirinya memiliki kesadaran moral untuk memberikan landasan yang kuat bagi pemimpin baru di Lotim, yang mengusung tagline “smart”. “Pemimpin baru membutuhkan landasan yang kuat,” ujarnya.
Juaini juga menyoroti bahwa kepemimpinan di tingkat daerah sangat dipengaruhi oleh ekosistem global. Selama masa kepemimpinan Pj Bupati, yang tidak memiliki visi misi tertentu, kebijakan-kebijakan pemerintah di Jakarta sangat berpengaruh. “Dalam situasi ini, yang bisa dilakukan hanya menangani isu-isu besar seperti inflasi, stunting, dan menciptakan layanan publik seperti MPP serta mewujudkan UHC,” katanya.
Dari sisi ekonomi, Juaini menyadari bahwa masalah di Kabupaten Lotim masih cukup berat, dengan tingkat pengangguran terbuka yang masih tinggi dan kemiskinan yang masih menjadi persoalan besar. Namun, dia yakin salah satu solusi bagi persoalan ini ada pada misi ketiga dari visi “Smart”, yaitu menciptakan iklim investasi yang luas. “Tidak hanya untuk UMKM, tetapi juga bagi pemodal dari berbagai sektor. Jika ini terwujud, maka pengangguran terbuka dan kemiskinan akan berkurang,” ungkapnya.
Terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Lotim, Juaini mencatat bahwa Lotim berada di peringkat empat dalam sektor kesehatan dan peringkat lima di sektor pendidikan. Namun, masalah besar masih ada pada pendapatan per kapita, di mana Lotim berada di peringkat sembilan di antara 10 kabupaten/kota se-NTB. “Jika visi Smart dapat menciptakan lapangan kerja, saya optimis dalam lima tahun ke depan Lotim dapat memperbaiki posisinya dan masuk dalam tiga besar IPM,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Lotim terpilih, H. Edwin Hadiwijaya, menambahkan bahwa kata kunci dalam visi Smart adalah “sejahtera”. Kesejahteraan masyarakat Lotim, menurutnya, akan dicapai melalui pemberdayaan, terutama dalam bidang ekonomi desa dan sektor lainnya.
Pasangan Iron-Edwin dengan visi misi Smart ini bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun, mereka menyadari bahwa perjuangan ini akan cukup berat, mengingat terbatasnya APBD yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Edwin juga menyebutkan pentingnya menyesuaikan kebijakan dengan perubahan yang terjadi di era kepemimpinan Presiden Prabowo, terutama terkait program prioritas yang menyerap anggaran besar dari pemerintah pusat. “Lotim harus cermat dalam mengantisipasi perubahan ini dan menyesuaikan program-program agar sesuai dengan kebijakan pusat,” ungkapnya.
Di sisi lain, Wakil Bupati terpilih ini juga memberikan perhatian khusus pada keberadaan honorer yang akan diangkat menjadi PPPK paruh waktu. Diketahui bahwa saat ini terdapat 9.547 honorer, ditambah 3.000 honorer baru yang akan diangkat dalam waktu dekat. (rus)