spot_img
Senin, Februari 3, 2025
spot_img
BerandaHEADLINETeluk Saleh Bisa Jadi Wisata Premium, Rinjani Butuh Museum Samalas

Teluk Saleh Bisa Jadi Wisata Premium, Rinjani Butuh Museum Samalas

Mataram (Suara NTB) – Gubernur NTB terpilih Dr H Lalu Muhammad Iqbal berbicara terkait dengan pengelolaan wisata di Lombok dan Sumbawa yang berkualitas dan berkelanjutan. Salah satu yang diungkapkan yaitu wisata hiu paus di Teluk Saleh Pulau Sumbawa. Lantaran wisata ini unik dan langka, maka wisata premium bisa menjadi pilihan yang bisa dikembangkan.

Lalu Muhammad Iqbal dalam kegiatan FGD dengan tema “Mengembangkan Pariwisata NTB yang Berkualitas dan Berkelanjutan” yang berlangsung di UIN Mataram, Minggu, 2 Februari 2025 mengatakan, Teluk Saleh dengan hiu paus adalah wisata mahal. Sehingga perlu dijual lebih mahal untuk membangkitkan desa-desa wisata di sekitarnya dan juga untuk melakukan konservasi terhadap lingkungan sekitar.

“Ini barang mahal, namun dijual murah. Jadi pemasukan didapat tidak cukup untuk pengungkit sosial desa-desa di daerah sekitarnya dan tidak cukup menkonservasi wisata yang mahal ini, karena untuk mengkonservasi hiu paus ini butuh biaya sangat mahal dan itu bisa diambil dari kunjungan wisata,” kata Lalu Muhammad Iqbal saat menjadi keynote speaker dalam kegiatan tersebut.

Terkait dengan wisata hiu paus di Teluk Saleh, Iqbal pernah berdiskusi dengan pelaku wisata di sana terkait dengan perlunya pengaturan ulang wisata ini. Ia menginginkan agar paket wisata hiu paus dibuat lebih mahal. Ia mencontohkan wisata balon gas di Turki diberlakukan biaya yang cukup tinggi yaitu 300 euro atau sekitar Rp5 juta per orang. Jika satu balon berisi sekitar 20 orang, maka sekali terbang bisa menghasilakn 6000 euro. Meskipun mahal, wisata balon di Turki tetap banyak yang mengantre.

“Jadi dangan takut tidak ada yang datang, destinasi wisata yang unik akan datang at any cost,” katanya.

Salah satu kelemahan di wisata Teluk Saleh yaitu belum ada alternatif destinasi wisata lainnya yang ditawarkan ke wisatawan. Sehingga butuh pameran atau atraksi lainnya agar length of stay atau rata-rata lama tinggal semakin lama. Misalnya di dekat Teluk Saleh terdapat pantai Lakey untuk surfing. Sehingga hiu paus dan surfing bisa dijual menjadi satu paket wisata.

Sementara itu terkait dengan wisata pendakian dan non pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), menurut Iqbal perlu dilakukan diversfikasi pilihan destinasi. Sebab Rinjani saat ini terlalu fokus pada menjual alam. Padahal letusan Samalas ratusan tahun lampau memiliki daya tarik sejarah untuk diceritakan. Sehingga harus ada Museum yang menyediakan informasi terkait kondisi geologis Gunung Rinjani dari Gunung Samalas.

“Kemarin saya kirim teman-teman termasuk arkeolog ke Tanaq Beaq, tempat situs yang ada artefak yang membuktikan ada ledakan gunung Samalas dulu juga saya minta ke sana. Kita beli artefak untuk menyelamatkan temuan-temuan itu,” terangnya.(ris)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO