Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota Mataram akan membangun kantor di Jalan Gajahmada, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela. Praktis aktifitas pegawai juga akan pindah. Pindahnya pusat pemerintahan itu, dikhawatirkan berdampak berkurangan pendapatan pedagang.
Pedagang yang mengetahui hal tersebut, merasa khawatir. Pasalnya, rata-rata pelanggan mereka adalah pegawai yang bekerja di Kantor Walikota Mataram.
Marwan, salah satu pedagang es kelapa muda, menuturkan, merasa terkena dampak dengan pemindahan Kantor Walikota di kawasan Lingkar Selatan.
“Iya kan akan pindah ke jalan lingkar dekat tembolaq. Berpengaruh nanti kan jadi sepi,” keluh Marwan pada, Rabu, 5 Februari 2025.
Ia mengaku, telah berjualan di samping Kantor Walikota sekitar 10 tahun dan mulai beraktifitas mulai pukul 10.00 Wita-18.00 Wita.
 “Sudah lama di sini (berjualan,red) dari sebelum Taman Sangkareang ini diperbaiki seperti sekarang. Datang kesini jam 10 pagi sampai jam 6 sore,” tuturnya.
Pedagang lainnya, Masrah mengaku, akan merasakan hal yang sama dengan rekannya. Kekhawatirannya perihal pemindahan Kantor Walikota ke Kelurahan Jempong, Kecamatan Sekarbela pasti berdampak pada pendapatannya.
Perhari, Masrah bisa mendapatkan hasil berjualan mencapai Rp500 ribu per hari. “Nah itu konsumen akan berkurang semasih ada kantor ini kan seperti sekarang, masih lah ramai, selain itu juga pengunjung ramai lalu lalang. Kalau nanti sudah dipindah mungkin agak berkurang,” tuturnya.
Masrah yang berasal dari Desa Kuripan, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat menambahkan, rencananya ketika Kantor Walikota Mataram, sudah dipindahkan memilih berjualan di tempat semula. Tetapi tidak menutup kemungkinan kata dia, akan ikut pindah sembari melihat perkembangan. “Iya kita tetap aja lah dulu, nanti gimana-gimana kedepannya, ia kita cari di sana,” demikian kata dia.(pan)
