Selong (Suara NTB) – Kabupaten Lombok Timur (Lotim) saat ini menghadapi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mengkhawatirkan. Menurut data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dikes) Lotim, jumlah kasus suspect DBD mencapai 155 kasus, dengan 56 di antaranya positif. Tren ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir.
Kepala Dikes Lotim, Dr. H. Pathurrahman, dalam keterangannya pada Rabu, 5 Februari 2025, mengungkapkan kasus DBD tersebar merata di seluruh wilayah Lotim. Untuk mengatasi hal ini, Dikes mengimbau agar warga intensif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan lebih serius.
“PSN merupakan langkah paling efektif untuk menanggulangi DBD. Fogging hanya akan berpengaruh sementara jika tidak diiringi dengan PSN, yang fokus pada pengurangan habitat nyamuk Aedes aegypti,” ujarnya.
PSN meliputi tiga kegiatan utama, yaitu menguras, menutup, dan mengubur tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Hal ini dianggap krusial untuk mengurangi populasi nyamuk dan mencegah penularan DBD, yang umumnya terjadi melalui gigitan nyamuk yang telah terinfeksi virus DBD.
“Masyarakat perlu bekerja sama aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sehari-hari. Kegiatan seperti Jumat Bersih sangat dianjurkan untuk memperbaiki faktor lingkungan yang berkontribusi besar terhadap penyebaran DBD,” tambahnya.
Pihak Dikes juga menekankan pentingnya peran pelayanan kesehatan dan perilaku individu dalam upaya pencegahan DBD, dengan lingkungan dan faktor perilaku masyarakat menjadi faktor dominan dalam penyebaran penyakit ini. Upaya pencegahan yang konsisten dan kolaboratif diharapkan dapat mengurangi angka kasus DBD di Lotim dalam waktu dekat. (rus)
