Mataram (Suara NTB) – Salah seorang korban banjir bandang Kabupaten Bima yang terjadi Minggu, 2 Februari 2025 telah ditemukan mengapung di pesisir Pantai Long Pink Beach Pulau Padar Kabupaten Manggarai Barat NTT Kamis, 6 Februari 2025.
Bersama dengan unsur dari Polres Manggarai Barat (Mabar), KSOP Mabar, Lanal Mabar, Polair Polres Mabar, dan KKP Mabar, mayat tersebut dievakuasi menuju Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo untuk penanganan lebih lanjut.
Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi mengatakan, penemuan jenazah salah satu korban banjir Bima berawal dari informasi yang diterima Kantor SAR Maumere dari warga bahwa ada jenazah perempuan tanpa identitas di sekitar Pantai Long Pink Beach, NTT.
“Kemudian Kantor SAR Maumere mengerahkan tim rescue Pos SAR Manggarai Barat untuk melakukan evakuasi dengan potensi SAR di sana dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit di Labuan Bajo untuk penanganan lebih lanjut,” kata Muhamad Hariyadi dalam keterangannya Jumat, 7 Februari 2025.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil identifikasi oleh tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Kepolisian Manggarai Barat, jenazah tersebut merupakan Juliani (32) warga Dusun Karuwu Desa Nangawera, korban banjir bandang di Bima.
“Juliani ditemukan sejauh 44 Nm arah barat laut dari lokasi kejadian,” kata Hariyadi.
Kepala Kantor SAR Mataram menambahkan jenazah dibawa Jumat, 7 Februari 2025 menggunakan speed boat pada pukul 06.00 Wita menuju Pelabuhan Oi Tui Kabupaten Bima dan tiba pada pukul 08.28 Wita serta telah diserahkan ke pihak keluarga.
Sementara tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sisa korban yang masih belum ditemukan baik melalui penyisiran aliran sungai, laut, serta beberapa titik yang dicurigai korban berada.
“Tim SAR masih tetap melakukan pencarian terhadap empat orang. Hari ini sudah memasuki hari ke enam,” katanya. (ris)
