spot_img
Senin, Februari 10, 2025
spot_img
BerandaNTBPusda NTB Kini Sebagai Wahana Sosial

Pusda NTB Kini Sebagai Wahana Sosial

Mataram (Suara NTB) – Perpustakaan Daerah Provinsi NTB saat ini terus mendorong penerapan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Hal Ini merupakan upaya mendorong Perpustakaan agar memiliki fungsi pemberdayaan sosial. Tidak semata berfungsi sebagai tempat membaca dan meminjam buku.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Pelayanan Perpustakaan Daerah Provinsi NTB, Lesti Sariyuni, yang ditemui pada Jumat, 7 Februari 2025  di kantor Perpustakaan Daerah Provinsi NTB.

Pihak Perpustakaan Daerah NTB ingin memberikan sudut pandang berbeda pada masyarakat. Bahwa perpustakaan tidak hanya sebatas ruang sunyi, tempat rak buku berjejer. Tetapi, perpustakaan sebagai wahana sosial untuk mengembangkan potensi yang masyarakat miliki.

Dilansir dari laman Suara NTB, Program TPBIS merupakan salah satu upaya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia untuk memenuhi kewajiban mengembangkan sistem nasional di bidang perpustakaan, dalam rangka mewujudkan fungsi dan tujuan perpustakaan, menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai sumber belajar masyarakat dan pembelajaran seumur hidup untuk membangun karakter bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

Program TPBIS mengajak masyarakat yang memiliki potensi, ilmu, dan kemampuan ahli untuk ikut bergabung dengan Perpustakaan Daerah NTB.

Perpustakaan Daerah NTB terbuka untuk berkolaborasi menciptakan ruang belajar bersama pada berbagai bidang. “Kami disini adalah mengaktifkan wahana ini sebagai wahana sosial masyarakat, selain sebagai penunjang atau sebagai jantungnya Pendidikan,” ucapnya.

Fasilitas Perpustakaan Daerah NTB yang mendukung program ini adalah Buku Kelas 600. Yang berisi koleksi buku Ilmu Terapan dari berbagai bidang dengan 30 ribu judul buku. Melalui ini, diharapakan masyarakat bisa mempelajari bidang yang diminati.

Dikatakan bahwa mekanisme dalam program ini, adalah dari kita sendiri untuk kita sendiri. Yang dimaksud adalah, Perpustakaan Daerah NTB hanya menyediakan wadah untuk pelaksanaannya saja. Sedangkan untuk alat dan bahan disediakan sendiri bagi yang mau bergabung. “Karena Perpustakaan itu hanya punya wadah, wahana, kami tidak punya uang untuk membayar,” pungkasnya.

Dalam program ini Perpustakaan Daerah NTB baru menghimpun Kelompok Merajut yang bekerja sama dengan komunitas Sanggar Utas. Maka dari itu, pihak Perpustakaan Daerah NTB mengharapkan kedepannya akan bertambah kelompok-kelompok yang terhimpun. “Jadi kami mengetuk hati masyarakat yang bisa dan ingin berbagi ilmu, yuk disini tempatnya. Kita bicarakan mekanismenya, bagaimana dan kita atur jadwalnya,” ujarnya. (hir)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO