Sumbawa Besar (Suara NTB) – Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Sumbawa, siap membeli gabah setara beras sebesar Rp6. 500 per kilograms untuk mensukseskan program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah.
“Pada prinsipnya kami siap membeli gabah sesuai HPP yang ditetapkan pemerintah, kami juga akan melibatkan mitra dalam membantu penyerapan gabah dari petani, ” Kata pimpinan cabang Bulog Sumbawa, Zuhri Hanafi, kepada Suara NTB, Minggu, 9 Februari 2025.
Zuhri menyebutkan, tentu untuk mencapai harga beli sesuai dengan HPP, pihaknya meminta kepada dinas pertanian untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat. Hal itu dilakukan, jangan sampai ada masyarakat memaksa mitra membeli sesuai HPP tetapi tidak diikuti dengan kualitas gabahnya.
“Harga sudah ditetapkan dan tidak bisa dirubah karena sudah dalam bentuk Perbadan, sehingga kami minta distan untuk melakukan sosialisasi terkait kualitas hasil panennya,” ucapnya.
Zuhri melanjutkan, penetapan HPP GKP yang lebih tinggi diharapkan dapat memberikan perlindungan lebih bagi petani. Sehingga mereka tetap semangat berproduksi untuk mendukung swasembada pangan.
“Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani. Penyesuaian ini juga dilakukan agar para petani tetap semangat berproduksi demi swasembada pangan,” ujarnya.
Bulog Sumbawa lanjut Zuhri, ditargetkan mampu menyerap gabah di angka 49.000 ton meningkat signifikan dari target tahun 2024 sebesar 28.000 ton. Target yang sudah ditetapkan pemerintah tersebut cukup tinggi, tetapi pihaknya tetap berupaya maksimal untuk merealisasikan target itu.
“Target tersebut memang cukup tinggi, tetapi kami optimis bisa tercapai, karena HPP gabah juga sudah ditetapkan tinggi oleh pemerintah sehingga diprediksi banyak masyarakat yang menjual ke Bulog,” ucapnya.
Zuhri melanjutkan, penyerapan gabah setara beras sebesar 49.000 ton tersebut nantinya akan dijadikan sebagai beras cadangan pangan pemerintah. Selain itu, beras tersebut juga nantinya akan digunakan dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBC) yang dicanangkan pemerintah.
“Target kita tinggi untuk memastikan tidak ada impor beras, mendukung program swasembada pangan dan program MBG yang menjadi asta cita presiden Prabowo Subianto,” ucapnya.
Dia pun menyakinkan target serapan tersebut pasti bisa tercapai meskipun saat ini penyerapan yang dilakukan belum maksimal. Nanti di bulan Mei baru akan dilakukan penyerapan secara full, bahkan tim juga akan intens turun ke petani.
“Panen kan baru mulai dan kami optimis target tersebut bisa tercapai. Apalagi waktu yang dibutuhkan untuk penyerapan juga masih sangat panjang, sehingga target tersebut pasti bisa tercapai,” tandasnya. (ils)