spot_img
Senin, Februari 10, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMEmas dan Cabai Rawit Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Mataram

Emas dan Cabai Rawit Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Mataram

Mataram (Suara NTB) – Tingginya harga emas dan cabai rawit di Kota Mataram menjadi pemicu utama inflasi pada bulan Januari 2025, yang tercatat sebesar 1,02 persen. Pengendalian harga terus dilakukan untuk memastikan tidak ada gejolak lebih lanjut.

Kepala Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam Setda Kota Mataram, Luh Putu Sari Savitri, dalam keterangan yang diberikan pada akhir pekan kemarin, menjelaskan bahwa inflasi year on year (yoy) di Kota Mataram pada Januari 2025 tercatat sebesar 1,02 persen. Di bulan yang sama, terjadi deflasi month to month (mtm) sebesar 0,66 persen, dengan angka year to date (ytd) yang juga mencatatkan deflasi sebesar 0,66 persen.

Inflasi yoy di Kota Mataram pada Januari 2025 lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,76 persen. Dibandingkan dengan inflasi Provinsi Nusa Tenggara Barat yang sebesar 0,68 persen dan Kota Bima yang mencatatkan angka inflasi 0,89 persen, inflasi Kota Mataram tergolong lebih tinggi. “Inflasi yoy Kota Mataram di bulan Januari lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang hanya 0,76 persen,” ujarnya.

Komoditas penyumbang inflasi di Kota Mataram pada bulan Januari 2025 antara lain adalah emas perhiasan dan cabai rawit. Selain itu, faktor lain yang turut mendorong inflasi adalah sewa rumah, minyak goreng, daging ayam ras, rokok kretek mesin, kopi bubuk, nasi dan lauk pauk, telur ayam ras, serta ikan tongkol.

Di sisi lain, komoditas yang memberikan kontribusi terhadap deflasi di Kota Mataram antara lain adalah tarif listrik, pisang, angkutan udara, jeruk nipis/limau, sabut detergen bubuk, susu bubuk balita, apel, sabut cair, ikan pencaran, dan salak. “Salah satu penyebab inflasi adalah tingginya harga emas perhiasan dan cabai rawit,” kata Luh Putu Sari Savitri.

Pemerintah Kota Mataram melalui tim pengendali inflasi daerah (TPID) terus berupaya menekan inflasi yang disebabkan oleh lonjakan harga kebutuhan pokok dan komoditas lainnya. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah koordinasi dengan Bank Indonesia, Dinas Perdagangan Kota Mataram, serta OPD teknis dan stakeholder lainnya untuk menggelar operasi pasar murah (OPM).

Kegiatan operasi pasar murah ini akan dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan Kota Mataram menjelang bulan Ramadan di enam kecamatan. “Kami terus berupaya menekan inflasi melalui operasi pasar murah dan langkah-langkah lainnya,” tambahnya.

Diharapkan, upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah melalui operasi pasar murah dan langkah-langkah terkait lainnya dapat menekan harga barang yang mempengaruhi inflasi di Kota Mataram. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO