spot_img
Senin, Februari 10, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMLakukan Pendataan dan Pembinaan Koperasi

Lakukan Pendataan dan Pembinaan Koperasi

KOTA Mataram menghadapi sejumlah tantangan dalam mengembangkan sektor perkoperasian. Terutama terkait tingkat kemiskinan yang cukup tinggi di daerah ini. Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, Siti Fitriani Bakhreisyi kepada Suara NTB melalui pesan WhatsApp, menyampaikan, banyak faktor yang menghambat perkembangan koperasi di Kota Mataram.

Meskipun koperasi di Mataram lebih dikenal dengan aktivitas simpan pinjam, kenyataannya, tidak sedikit koperasi yang lebih banyak berfokus pada pemberian pinjaman. Hal ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan dalam penerapan prinsip-prinsip dasar koperasi yang seharusnya lebih mengedepankan kesejahteraan anggota secara menyeluruh.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan koperasi di Mataram tidak berkembang dengan baik adalah kurang professional dalam pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) serta manajemen koperasi itu sendiri. Banyak koperasi yang terhambat dalam menjalankan operasionalnya akibat keterbatasan modal yang berdampak pada perputaran transaksi yang tidak optimal. Selain itu, kondisi lingkungan yang tidak kondusif juga turut berperan besar dalam kurangnya minat masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan simpan pinjam yang disediakan oleh koperasi.

Menurut politisi Nasdem ini, kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya koperasi sebagai alternatif pengelolaan keuangan juga menjadi salah satu kendala yang memperlambat pertumbuhan koperasi di Kota Mataram. ‘’Koperasi yang seharusnya bisa menjadi solusi bagi masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah, kini justru tidak mampu bersaing dengan lembaga keuangan lain yang lebih modern,’’ terangnya.

Pipit, sapaan akrab anggota dewan dari daerah pemilihan Selaparang ini  mengusulkan agar Dinas Koperasi dan UKM Kota Mataram lebih aktif melakukan pendataan dan pembinaan kepada koperasi-koperasi yang kurang berkembang. Pembinaan meliputi pemahaman yang lebih mendalam mengenai masalah yang dihadapi oleh koperasi, baik dari aspek manajerial, modal, hingga pemahaman regulasi yang berlaku.

Dengan adanya pembinaan yang lebih terstruktur, koperasi di Mataram dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pengelolanya. SDM yang berkualitas akan mampu menjalankan koperasi dengan lebih profesional dan kompeten, sehingga koperasi dapat bertransformasi ke arah digitalisasi yang lebih efisien.

Transformasi digital ini, kata Pipit, diharapkan dapat mempermudah proses transaksi dan administrasi koperasi, yang pada gilirannya akan menarik minat masyarakat untuk bergabung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan koperasi. Selain itu, dengan peningkatan kualitas SDM, koperasi diharapkan dapat menjalankan fungsi sosialnya dengan lebih baik, serta meningkatkan kesadaran dalam mematuhi aturan perundang-undangan yang berlaku.

‘’Melalui langkah-langkah pembinaan dan pemberdayaan ini, diharapkan koperasi di Kota Mataram bisa berkembang lebih pesat, tidak hanya sebagai lembaga simpan pinjam, tetapi juga sebagai wadah ekonomi yang inklusif dan berdaya saing tinggi. Koperasi yang sehat dan profesional tentu akan menjadi pilar penting dalam mendorong perekonomian masyarakat di kota ini,’’ demikian Pipit. (fit)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO