Giri Menang (Suara NTB) – Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) pada tahun 2024 tercatat mencapai 96.570 jiwa atau 12,65 persen dari total populasi. Meskipun mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023, angka ini tetap menempatkan Lobar sebagai daerah dengan jumlah penduduk miskin tertinggi ketiga di Provinsi NTB. Penurunan kemiskinan ini tercatat lebih dari 1 persen, melampaui target yang ditetapkan untuk tahun 2024.
Berdasarkan data yang diunduh dari laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS) NTB dan BPS Lombok Barat, jumlah penduduk miskin di Lombok Barat menempati urutan ketiga tertinggi di NTB. Posisi pertama dipegang oleh Kabupaten Lombok Timur (Lotim) dengan 185.000 jiwa penduduk miskin, diikuti Kabupaten Lombok Tengah dengan 122.320 jiwa. Di bawah Lombok Barat, terdapat Kabupaten Bima dengan 72.920 jiwa penduduk miskin, Kabupaten Sumbawa dengan 63.000 jiwa, dan Kabupaten KLU dengan 56.430 jiwa.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lombok Barat, H. Ahmad Saikhu, yang dikonfirmasi, menjelaskan bahwa jumlah penduduk miskin di Lombok Barat mengalami penurunan pada tahun 2024 dibandingkan tahun 2023.
“Penurunan ini mencapai lebih dari 1 persen. Dengan angka kemiskinan yang kini tercatat 96.570 jiwa atau 12,65 persen, kami berhasil melampaui target penurunan kemiskinan untuk tahun 2024,” ujarnya.
Menurut data BPS, jumlah penduduk miskin di Lombok Barat pada tahun 2024 menurun sebesar 6.140 jiwa atau 1,02 persen, dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 102.710 jiwa atau 13,67 persen.
Untuk target kemiskinan tahun 2025, Bappeda Lombok Barat mengacu pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD), dengan target yang disepakati bersama Pemerintah Provinsi NTB. (her)