Giri Menang (Suara NTB) – Sejumlah rumah warga di Lombok Barat rusak akibat diterjang bencana angin puting beliung, longsor, serta pohon tumbang, menyusul hujan deras disertai angin kencang yang melanda daerah tersebut pada Sabtu, 8 Februari 2025 hingga Minggu, 9 Februari 2025. Akibat kerusakan parah pada rumahnya, satu keluarga di Dusun Batu Putih terpaksa mengungsi.
Informasi yang diterima media dari Sahnil, warga Sekotong Barat, menyebutkan bahwa puting beliung menerjang dua rumah di Dusun Mekar Sari, Desa Batu Putih, milik Sabti dan Papuq Sudiah. Pada saat kejadian, Sabti sedang berada di dalam rumahnya karena hujan lebat dan angin kencang. “Semua bagian atap rumah Sabti terangkat dan diterbangkan angin puting beliung. Kejadian terjadi sekitar pukul 5 sore pada Sabtu, 8 Februari 2025,” kata Sahnil.
Rumah Sabti sehari-hari digunakan sebagai tempat mengajar mengaji. Sabti, seorang guru ngaji, mengungkapkan bahwa dia dan dua anaknya, yang berusia 10 tahun dan 4 tahun, terpaksa mengungsi ke rumah tetangga. “Anak-anak juga tidak bisa belajar mengaji karena rumah kami rusak,” tambahnya.
Sahnil berharap tim BPBD segera turun untuk mengecek kondisi korban yang saat ini mengungsi. “Korban berharap bisa mendapatkan bantuan,” ujarnya. Selain rumah Sabti, rumah milik Papuq Sudiah juga terkena dampak puting beliung.
Di wilayah Bukit Tinggi, Kecamatan Gunung Sari, satu rumah warga dilaporkan rusak akibat longsor. Kepala Desa Bukit Tinggi, Ahmad Muttakin, menyebutkan bahwa longsor menimpa rumah warga bernama Musleh pada Sabtu sore, 8 Februari 2025. “Kejadiannya sekitar pukul Magrib,” kata Muttakin. Tembok rumah Musleh rusak parah akibat tertimpa material longsor. Pihak desa telah melakukan penanganan sementara dan melaporkan kejadian ini ke Pemkab Lombok Barat.
Muttakin mengimbau warga Desa Bukit Tinggi untuk tetap waspada terhadap cuaca yang dapat memicu bencana seperti longsor dan pohon tumbang, terutama bagi mereka yang tinggal dekat lereng atau tebing.
Sementara itu, Kepala BPBD Lombok Barat, H. Sabidin, mengungkapkan bahwa tim BPBD akan segera mengirimkan bantuan logistik kepada korban terdampak bencana pada Senin, 10 Februari 2025. BPBD telah menangani beberapa kejadian bencana, seperti puting beliung di dua lokasi di Desa Batu Putih, Kecamatan Sekotong, yang berdampak pada 3 keluarga, dan di Dusun Bun Beleng, Desa Sekotong Timur, Kecamatan Lembar. Di Desa Batu Putih, satu keluarga dilaporkan mengungsi ke rumah tetangga.
“Bagian atap rumah rusak akibat angin puting beliung. Kami memberikan bantuan berupa spandek untuk mengganti atap yang terbang, serta kayu usuk dan paku,” terang Sabidin. BPBD juga masih menangani beberapa lokasi terdampak, seperti pohon tumbang yang menyebabkan kemacetan di Desa Gerimak Indah, Gerung, Giri Sasak, Kerandangan, dan Meninting, Montong Buwuh. Semua lokasi bencana akan didata agar bantuan logistik bisa diberikan secara efektif.
Terkait daerah rawan bencana, Sabidin menyatakan bahwa BPBD telah memiliki dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) yang memetakan daerah-daerah rawan bencana per desa. “Kami mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan siaga menghadapi cuaca ekstrem. Kami juga mendorong warga untuk secara mandiri meranting pohon di sekitar rumah mereka,” katanya.
Sabidin juga mengingatkan kepala desa untuk memeriksa pohon-pohon di jalan dusun dan tempat umum, serta melakukan perantingan secara gotong royong. Selain itu, ia mengajak kepala desa untuk mengalokasikan sebagian anggaran desa untuk mitigasi bencana melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA). “Kami mendorong semua kepala desa untuk membentuk DESTANA dan mengalokasikan anggaran desa untuk mitigasi bencana mandiri,” tambahnya. (her)