Praya (Suara NTB) – Polres Lombok Tengah (Loteng) menggelar penyelidikan kasus perkelahian yang melibatkan seorang warga berinisial LAD dengan oknum polisi Aipda Sa. Penyelidikan dilakukan guna mengungkap motif dari aksi baku hamtam itu. Pasalnya, kedua belah pihak mengaku sama-sama menjadi korban dalam kejadian yang berlangsung pada Sabtu, 8 Februari 2025.
“Sudah ada laporan masuk dan saat ini kita sedang melakukan penyelidikan,” ungkap Kasi. Humas Polres Loteng Iptu Lalu Brata Kusnadi, kepada Suara NTB, Minggu, 9 Februari 2025.
LAD maupun Aipda Sa yang sama-sama warga Desa Ketare sendiri masih belum bisa dimintai keterangan. Mereka sama-sama masih menjalani perawatan medis atas luka dari kejadian perkelahian tersebut.
Ia pun mengaku masih belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait kejadian tersebut. Pihaknya masih pendalaman terkait kronologis dan motif awal sampai perkelahian tersebut bisa terjadi. Kedua belah pihak mengaku sama-sama menjadi korban, sehingga status kedua belah pihak juga masih belum ditentukan.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, kasus perkelahian antara LAD dan Aipda Sa tersebut berlangsung pada Sabtu pagi sekitar pukul 05.30 Wita. Bermula saat Aipda Sa diduga mengirim pesan atau chat di media sosial kepada Bq. ZL istri dari LAD. Bq. ZL kemudian memberitahukan suaminya perihal chat tersebut. Dengan berpura-pura sebagai Bq. ZL, LAD lantas merespons chat Aipda Sa dan mengajak bertemu di Puskesmas Sengkol.
Pihak Aipda Sa sendiri berdalih mau diajak bertemu dengan LAD, karena diduga LAD membawa narkoba. Sesuai perjanjian keduanya kemudian bertemu di halaman Puskemas Sengkol. Begitu bertemu, tanpa basa-basi LAD langsung menyerang Aipda Sa menggunakan senjata tajam (sajam). Merasa terancam Aipda Sa kemudian melawan dan berhasil merebut sajam yang dibawa LAD. Ia langsung menebas tangan LAD hingga terluka.
Aksi perkelahian tersebut mengundang perhatian petugas medis Puskesmas Sengkol dan warga yang kebetulan berada di lokasi kejadian. Panik mengetahui ada perkelahian, warga langsung melapor ke Polsek Pujut. Tidak lama kemudian, perkelahian berhasil dilerai. Dengan masing-masing pihak sama-sama mengalami luka-luka di sejumlah bagian tubuhnya.
LAD sendiri lantas dibawa ke RSUD Praya. Sementara Aipda Sa dirujuk ke Rumah Sakit Mandalika Desa Sengkol. Pasca-kejadian aparat kepolisian langsung melakukan upaya cipta kondisi. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dari kejadian perkelahian tersebut. (kir)