spot_img
Selasa, Februari 11, 2025
spot_img
BerandaEKONOMIBI Optimis Ekonomi NTB 2025 Tetap Tumbuh Positif di Tengah Tantangan

BI Optimis Ekonomi NTB 2025 Tetap Tumbuh Positif di Tengah Tantangan

Mataram (Suara NTB) – Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi daerah ini pada tahun 2025 akan tetap berada dalam tren positif.

Kepala BI NTB, Berry A. Harahap, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi NTB pada tahun 2024 tercatat sebesar 5,30 persen (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya sebesar 1,80 persen (yoy). Faktor utama yang mendorong pertumbuhan tersebut antara lain kinerja ekspor konsentrat tembaga serta daya beli masyarakat yang tetap kuat.

Pada tahun 2025, BI NTB memperkirakan pertumbuhan ekonomi NTB akan tetap berlanjut dengan kisaran 4,3-5,1 persen. Meskipun demikian, angka ini masih berada di bawah rata-rata nasional. Akselerasi investasi dan stabilitas konsumsi rumah tangga (RT) akan menjadi faktor utama yang menopang pertumbuhan ekonomi, meskipun sektor penambangan diperkirakan akan mengalami pelambatan akibat siklus produksi yang lebih rendah.

BI NTB juga mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan inflasi pada tahun 2025. Risiko ini terbagi menjadi dua kategori: faktor pendorong (upside) dan faktor penghambat (downside).

Faktor Pendorong Pertumbuhan (Upside):

  1. Cuaca yang lebih stabil sepanjang tahun 2025, mendukung produksi sektor pertanian.

  1. Peningkatan kinerja industri pengolahan seiring dengan meningkatnya investasi.

  1. Peningkatan aktivitas di sektor pariwisata dan pertambangan.

  1. Program hilirisasi tambang yang terus berjalan.

Faktor Penghambat Pertumbuhan (Downside):

  1. Rencana produksi tembaga yang lebih rendah dibandingkan tahun 2024 akibat siklus produksi tambang.

  1. Ketidakpastian kebijakan fiskal yang dapat berdampak pada konsumsi pemerintah.

  1. Dampak kenaikan PPN 12% terhadap daya beli masyarakat.

  1. Potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu hasil pertanian dan suplai pangan.

  1. Prospek ekspor konsentrat tembaga yang lebih rendah akibat faktor eksternal.

Untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi dan mengurangi dampak negatif dari berbagai risiko yang ada, BI NTB menyiapkan beberapa strategi utama, antara lain:

  1. Meningkatkan Produktivitas Sektor Pertanian – Mendorong modernisasi dan penggunaan teknologi dalam pertanian, serta penguatan kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM).

  1. Investasi di Industri Makanan dan Minuman – Memastikan hilirisasi hasil pertanian dan perikanan, serta pengembangan industri lokal.

  1. Investasi di Sektor Pariwisata – Meningkatkan daya saing destinasi wisata serta memperkuat infrastruktur pendukung.

  1. Pengembangan UMKM untuk Mendorong Sektor Riil – Mendorong akses pendanaan lebih luas bagi pelaku usaha kecil serta memperkuat ekosistem bisnis berbasis digital.

Dengan strategi-strategi tersebut, BI NTB optimis bahwa pertumbuhan ekonomi daerah dapat terus berlanjut dengan stabil, meskipun menghadapi berbagai tantangan global dan domestik.

“Kami akan terus mengawal kebijakan ekonomi daerah dan memastikan pertumbuhan ekonomi NTB tetap berada pada jalur yang sehat dan berkelanjutan,” tutup Berry A. Harahap. (bul)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO