spot_img
Selasa, Februari 11, 2025
spot_img
BerandaNTBDOMPUKasus Meningkat, Dompu Tetapkan Status KLB DBD

Kasus Meningkat, Dompu Tetapkan Status KLB DBD

Dompu (Suara NTB) – Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Dompu akhirnya menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Penetapan status ini dilakukan menyusul tren peningkatan kasus DBD dan kematian terhadap 2 penderita DBD pada Januari 2025 lalu.

Penetapan status KLB DBD dilakukan Bupati Dompu mulai Senin, 10 Februari 2025. Sebelum status KLB oleh Bupati, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu telah lebih awal menetapkan status KLB DBD sejak 30 Januari 2025 lalu.

“Penetapan KLB (DBD) oleh Kepala Dinas Kesehatan sejak 30 Januari 2025. Kalau penetapan oleh Bupati hari ini SK-nya ditandatangani. Karena berdasarkan Permenkes 1505 itu tentang wabah penyakit menular, bahwa KLB bisa ditetapkan oleh Kepala Dinas, kalau tidak oleh Kepala Dinas Kabupaten, Dinas Provinsi. Kalau tidak oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, ya oleh Kementerian. Memperkuat itu, ditetapkan lagi oleh Bupati,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Omiyati Fatimah, S.Sos, MPH di kantor Bupati Dompu, Senin, 10 Februari 2024.

Tren kasus harian yang terus meningkat dan adanya kematian terhadap 2 orang penderita DBD, menjadi pertimbangan penetapan KLB DBD. “Sampai hari ini per 9 Februari kemarin ada 157 kasus (DBD), kematian 2 kasus,” jelasnya.

Dengan status KLB DBD di Kabupaten Dompu, Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu langsung membentuk tim gerak cepat di semua wilayah. Bersama Puskesmas se-Kabupaten Dompu melakukan edukasi, penyuluhan kepada masyarakat untuk melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus. Yaitu menguras, menutup, dan mengubur barang yang berpotensi jadi tempat berkembang biak nyamuk. Tambahannya dengan menggunakan obat nyamuk, memasang kawat kasa pada ventilasi rumah, merapikan pakaian kotor, memelihara tanaman pengusir nyamuk, mekai kelambu saat tidur.

“Ada juga abatesasi, yaitu pembagian bubuk abate untuk ditaburkan pada air yang tergenang. Ada juga survei jentik oleh tim di Puskesmas, survei jentik oleh juru pemantau jentik. Bisa juga dilakukan oleh salah satu anggota keluarga,” ungkap Omiyati.

Para Camat juga dituntut melakukan koordinasi untuk melakukan Gerakan yang sama dalam melakukan PSN di wilayahnya. Dengan cara ini diharapkan dapat memberi efek maksimal atas pengurangan kasus DBD. “Untuk sementara trennya masih belum turun, kasus masih ada tiap hari. Sehingga kedepan kita berharap dengan gerakan di seluruh wilayah kecamatan ini bisa menekan angka kesakitan demam berdarah,” harapnya.

Terkait foging, kata Omiyati, akan difokuskan pada wilayah yang ada kasusnya melalui foging focus. Terhadap wilayah lain diprioritaskan Gerakan PSN, karena lebih optimal dalam memberantas nyamuk. Foging hanya akan membunuh nyamuk dewasa, tapi untuk membasmi jentik hanya dapat dilakukan melalui PSN.

“Foging focus di wilayah kasus DBD itu sudah kita lakukan di Desa Tembalae yang menyumbang satu kematian. Kita juga sudah melakukan foging terhadap 12 desa yang terdampak banjir. Kedepan, tergantung kasus dan kita akan kondisikan (foging),” jelas Omiyati. (ula)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO