spot_img
Selasa, Februari 11, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMMataram Belum Bebas dari Banjir dan Genangan

Mataram Belum Bebas dari Banjir dan Genangan

Mataram (Suara NTB) – Mataram masih menghadapi ancaman banjir dan genangan. Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan beberapa titik di kota ini terendam air.

Pantauan Suara NTB, genangan terparah terjadi di Jalan Dr. Soedjono, Lingkungan Mapak, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela. Genangan tersebut menutup jalan tepat di depan Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara. Kondisi ini dipicu oleh saluran air yang rendah, sehingga menyebabkan air meluap.

Kondisi serupa juga terlihat di Jalan TGH. Faisal, Lingkungan Tembeloq, Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya. Beberapa pengendara terpaksa mendorong sepeda motornya karena terendam genangan. Di sisi lain, di Lingkungan Karang Bate, Kelurahan Abian Tubuh, pemukiman warga terendam akibat luapan Sungai Ancar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mataram, Lale Wediahning, saat dikonfirmasi pada Senin, 10 Februari 2025, menjelaskan bahwa genangan yang terjadi akibat hujan deras tidak terlalu signifikan. Meskipun genangan terlihat di beberapa titik, seperti di Jalan Dr. Soedjono, depan Taman Sangkareang, Lingkungan Karang Buaya, dan Karang Pule, ia menilai hal tersebut tidak terlalu parah. Genangan sering terjadi karena saluran yang tersumbat sampah dan kondisi drainase yang kurang optimal. “Hujan sudah turun tanpa henti selama lima hari. Genangan memang terjadi, tetapi tidak terlalu signifikan,” kata Lale.

Ia menyadari bahwa Kota Mataram belum sepenuhnya aman dari genangan dan banjir. Lale sepakat dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat untuk memperketat pemberian izin pembangunan perumahan, terutama di kawasan perbatasan yang rawan terjadinya genangan.

Menurutnya, normalisasi saluran menjadi alternatif jangka pendek yang perlu dilakukan. Hal ini diperlukan mengingat tidak ada solusi lain yang dapat mengatasi penyumbatan akibat sampah dan sedimentasi. “Meskipun pasukan biru bekerja keras melakukan normalisasi, jika masyarakat tidak berubah, kita akan terus berhadapan dengan masalah yang sama,” ujarnya.

Lale berharap, jika masyarakat dapat lebih sadar untuk tidak membuang sampah ke sungai, masalah genangan dan banjir seperti ini bisa diatasi. Dengan intensitas hujan yang tinggi, ia yakin tidak akan ada masalah besar yang terjadi jika kebiasaan tersebut diterapkan. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO