Mataram (Suara NTB) – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Ampenan terpaksa meniadakan proses belajar mengajar di sekolah karena banjir, pada Senin, 10 Februari 2025. Pihak sekolah meminta para murid belajar di rumah masing-masing.
Kepala SDN 3 Ampenan, Hj. Ratna, S.Pd., mengatakan saat ini pihaknya terpaksa menghentikan pembelajaran di sekolah imbas dari cuaca ekstrem. “Hari ini saja. Tidak diliburkan, belajar di rumah,” katanya.
Dari pantauan Suara NTB, hujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan sungai di sekitar SDN 3 Ampenan meluap. Luapan sungai itu menggenangi wilayah sekitar, termasuk SDN 3 Ampenan. Terlihat beberapa guru bergotong royong untuk menutupi laju air yang masuk ke halaman sekolah.
Luapan sungai itu diduga akibat sampah yang tersumbat. Bahkan, ruas jalan dekat SDN 3 Ampenan tergenang oleh aliran sungai. Beberapa pengguna jalan terlihat berhati-hati saat melewatinya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) telah menginformasikan terkait potensi cuaca ekstrem di NTB. Kepala stasiun Meteorologi ZAM, Satria Topan Primadi melalui keterangan resmi, mengimbau agar masyarakat di wilayah rawan bencana selalu waspada dan siaga.
“Terutama saat hujan lebat, untuk mengantisipasi dampak yang dapat terjadi,” jelasnya.
Dampak yang dimaksud, seperti banjir, banjir bandang, banjir ROB, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, sambaran petir dan pohon tumbang.
“Serta selalu memperhatikan update informasi cuaca ekstrem dari Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid,” pungkasnya. (sib)
