spot_img
Selasa, Februari 11, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANSekolah Terbuka Diharapkan Jadi Solusi Siswa Putus Sekolah

Sekolah Terbuka Diharapkan Jadi Solusi Siswa Putus Sekolah

Mataram (Suara NTB) –  Dinas Pendidikan dan Kebudayaa (Dikbud) NTB terus memperluas jangkauan pelayanan sekolah terbuka bagi masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan. Program Sekolah Terbuka yang telah berjalan sejak tahun 2021 masih akan dilaksanakan tahun 2025 ini untuk memberikan akses pendidikan kepada siswa putus sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Dr. H. Aidy Furqan, M.Pd., mengatakan, sekolah terbuka sudah diterapkan di 25 SMA negeri di NTB. Pihaknya masih melanjutkan program tahun 2024, salah satunya SMA terbuka. “Dengan catatan SMA terbuka terintegrasi bagi sekolah reguler, untuk menjadi solusi bagi anak bermasalah seperti putus sekolah dan lainnya, sesuai syarat usia sampai 21 tahun,” ujarnya pada Senin, 10 Februari 2025.

Aidy Furqan menyampaikan, ke depan, jumlah siswa di Sekolah Terbuka harus terus menurun untuk menunjukkan keberhasilan program. Pihaknya juga akan melakuan jemput bola untuk mencari siswa yang perlu melanjutkan pendidikan di sekolah terbuka. Salah satunya caranya melalui kerja sama dengan posyandu keluarga.

“Di posyandu keluarga itu saya temukan anak-anak yang lagi gendong anaknya stunting, ternyata usianya 16 tahun. Ada juga usia 17 tahun. Kami tawarkan kepada mereka untuk memberikan kesempatan melanjutkan sekolah agar mendapat ijazah,” ujarnya.

Meski demikian, Aidy menegaskan, penambahan Sekolah Terbuka untuk mempermudah akses siswa yang ingin melanjutkan pendidikan. Jika angka siswa putus sekolah meningkat saat ada program Sekolah Terbuka, maka program ini bisa dikatakan tidak berhasil.

“Grafik sekolah terbuka itu tidak boleh naik, tetapi harus menurun. Misalnya ada 1.000 siswa di sekolah itu, maka harus turun jadi 800, lalu 600 sampai jadi 0. Sama dengan drop out (putus sekolah) grafiknya tidak boleh naik, tetapi harus turun,” urainya.

Bahkan ada kemungkinan sekarang dari 25 sekolah terbuka yang sudah berjalan, Aidy mengklaim tidak ada siswanya. Hal ini disebabkan siswa putus sekolah di zona tersebut memang tidak ada lagi.

“Kalau tidak ada, maka akan ditutup nanti. Jadi terus-menerus ada program sekolah terbuka ini di sekolah tersebut,” pungkasnya.

Di samping SMA Terbuka, salah satu kebijakan Dikbud NTB yaitu membuka layanan SMK Terbuka untuk jurusan tertentu. Sebanyak 14 SMK terbuka baru mulai berjalan.

“Kami juga menyiapkan, tidak hanya SMA tapi juga SMK terbuka, karena rata-rata siswa ingin setelah sekolah dapatkan pekerjaan,” pungkasnya. (ron)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO