spot_img
Selasa, Februari 11, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEWarga Terjebak Banjir Dievakuasi, Puluhan Rumah Warga di Lobar Rusak Terdampak Bencana

Warga Terjebak Banjir Dievakuasi, Puluhan Rumah Warga di Lobar Rusak Terdampak Bencana

Giri Menang (Suara NTB) – Hujan deras dan angin kencang menyebabkan warga yang tinggal di sejumlah kecamatan di Lombok Barat (Lobar) terkena banjir, Senin, 10 Februari 2025. Akibatnya, ratusan rumah terendam banjir dan terdapat belasan unit rusak. Hampir ratusan KK dievakuasi akibat rumahnya terendam banjir dan rusak terdampak bencana. Bahkan sebagian warga yang terjebak banjir harus dievakuasi oleh Tim Basarnas menggunakan rubber boat.

Warga di satu kompleks perumahan di Lobar harus mengungsi, karena terdampak banjir. (Suara NTB/her)

Beberapa wilayah dilaporkan lumayan parah dilanda bencana banjir dan puting beliung di Lobar, diantaranya di Desa Karang Bongkot, Kecamatan Labuapi, Desa Jagaraga Indah dan sejumlah desa di Kecamatan Kediri. Kemudian di Giri Sasak, Kecamatan Kuripan dan Sekotong serta Gerung.

Pantauan Suara NTB di Dusun Karang Midang Desa Jagaraga Indah, Kecamatan Kediri, air setinggi paha orang dewasa menggenangi perkampungan warga setempat. Sekitar 50 rumah warga terendam air, sehingga menyebabkan mereka melakukan evakuasi diri sementara menunggu air surut.

Kepala Dusun Karang Midang Desa Jagaraga Indah Amrullah, menjelaskan, banjir terjadi sekitar pukul 08.00 WITA, di mana sejak pagi air mulai masuk ke perkampungan warga. “Air mulai naik sekitar pukul 8 pagi, hingga siang hari banjir semakin besar,” ungkapnya, Senin, 10 Februari 2025.

Banjir dipicu meluapnya air kali yang ada di dusun tersebut. Air kali meluap akibat intensitas hujan tinggi, diperparah penyempitan saluran kali dan sedimentasi ditambah kondisi beronjong yang buruk.

Solusinya, ujarnya, saluran kali perlu diperbaiki, talud ditinggikan dan butuh normalisasi. Sebab jangan sampai terulang lagi bencana ini, sebab dusun ini pernah dilanda banjir pada beberapa tahun lalu, namun tidak separah seperti sekarang ini.

Warga yang terdampak membutuhkan bantuan logistik. Dan pihaknya sudah melaporkan ke kepala desa (kades) dan kecamatan hingga Pemkab Lobar. Saat ini warga mengaku khawatir, jika tidak ada penanganan akan terjadi banjir susulan yang lebih besar lagi.

Nurdin warga setempat mengatakan Pemkab perlu mengantisipasi bencana susulan, karena hujan intensitas tinggi akhir-akhir ini kerap melanda.

Di Desa Gelogor, menurut Kepala Desa Gelogor Arman Iswara, S.H., dilanda banjir, terutama kawasan yang dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) di antaranya dua yakni Dusun Dusun Gelogor Timur dan Gelogor Utara. Pihaknya pun sudah turun bersama tim BPBD. “Ada sekitar 9 rumah yang terdampak,” sebutnya. Air banjir pun tinggal menunggu surut, karena air ini kiriman atau sekadar lewat.

Sementara itu,  Camat Kediri Iswarta mengatakan bahwa desa yang ada di wilayah Kediri hampir semua terkena banjir. Dari identifikasinya, banjir bermula di Desa Montong Are di perbatasan dengan Desa Badrain, Kecamatan Narmada. Di situ air dari Sungai Babak meluap, merendam persawahan. “Ada rumah warga rusak terkena longsor di Pelowok,” sebutnya.

Selain itu ada dua rumah warga di wilayah itu roboh. Kemudian di Kediri Selatan, abrasi terjadi dampak hujan. “Total rumah rusak sebayak 3 unit, sedangkan yang terendam tak terhitung ya sekitar ratusan rumah,” imbuhnya.

Wilayah terdampak parah lainnya di Kecamatan Labuapi. Di Desa Perempuan, misalnya, menurut Kepala Desa Perampuan H. M. Zubaidi sebanyak 320 KK terdampak banjir.  “Hampir semua dusun,  ada 320 KK terdampak,” kata dia.

Selain rumah warga, perumahan yang ada di wilayah itu juga terendam banjir. Kemudian di Karang Bongkot, ratusan rumah warga dilaporkan terendam.

Bahkan di sebagian warga yang terjebak banjir di perumahan setempat dievakuasi menggunakan rubber boat oleh tim Basarnas. Proses evaluasi berlangsung dramatis karena derasnya rus air banjir.

Penjabat (Pj) Bupati Lobar bersama Pj Sekda Fauzan Husniadi pun turun bersama OPD melakukan penanganan di lapangan. Di Kecamatan Labuapi ini terdapat beberapa perumahan teridentifikasi terkena banjir. Ketinggiannya bahkan mencapai pinggang orang dewasa.

Sementara itu, di Sekotong dari laporan Camat Sekotong Lalu Pardita Utama menyebut, di wilayahnya ada lima unit rumah yang terkena dampak. Masing-masing dua unit rumah di Desa Batu Putih, Sekotong Barat 1 unit, Desa Buwun Mas 1 unit. “Sehingga totalnya ada 4 unit, kondisi rusak berat,” sebut dia.

Sejauh ini sudah BPBD sudah turun ke lokasi bencana. Kemudian di wilayah Gerung, Dusun Jerankang, Desa Taman Ayu dilaporkan bencana banjir. Puluhan rumah masih terendam banjir hingga Senin sore.

Begitupula di Desa Giri Sasak, Kecamatan Kuripan, terdampak bencana angin puting beliung. Dari informasi Kepala Desa Giri Sasak Hamdani terdapat 8 unit rumah warga yang terdampak angin puting beliung. “Ada 8 unit rumah yang terkena angin puting beliung,” sebut Hamdani.

Sementara di kawasan utara Lobar, Plt Camat Gunung Sari Musanif mengatakan terdapat satu rumah warga terdampak longsor di Desa Bukit Tinggi.

Kepala Pelaksana BPBD Lobar H. Sabidin mengatakan timnya turun menyebar ke beberapa wilayah terdampak bencana. “Tim kami sudah turun ke banyak lokasi ada yang ke Sekotong Batu Putih ke Buwun mas ada yang wilayah tengah,  wilayah timur juga,” kata dia.

Pihaknya belum menghitung atau mendata kerusakan dampak bencana, namun dari datanya rata-rata tiap hari tujuh sampai 10 korban bencana rumah roboh yang disebabkan baik oleh banjir, hujan, longsor, ditimpa pohon akibat angin puting beliung. (her)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO