spot_img
Rabu, Februari 12, 2025
spot_img
BerandaNTBAkademisi Dorong Perbaikan Irigasi Guna Kurangi Risiko Banjir di Sawah

Akademisi Dorong Perbaikan Irigasi Guna Kurangi Risiko Banjir di Sawah

Mataram (Suara NTB) – Dekan Fakultas Pertanian Universitas Al-Azhar Ir. H. Muhsin, M.Si mengatakan lahan pertanian yang terendam banjir bisa ditanggulangi dengan perbaikan sistem irigasi.

Saat ditemui di Kampus Unizar, pada Rabu, 12 Februari 2024, Muhsin menjelaskan pentingnya memperbanyak sistem irigasi, dan penggunaan drainase, yang efektif mengontrol kelebihan air pada lahan pertanian.

Menurutnya, peran dari irigasi yang baik tidak hanya berfungsi sebagai sumber air bagi tanaman, tetapi juga berperan menjaga stabilitas produksi pertanian dan ketahanan pangan. Dampak hujan berkepanjangan ini tidak mempengaruhi kesuburan tanah namun berpengaruh pada hasil panen petani.
Kondisi banjir yang cukup lama dapat mempengaruhi produktivitas tanaman.

Kata Muhsin pengelolaan irigasi yang tepat dan penggunaan varietas tanaman yang tahan terhadap kondisi basah, dapat membantu memitigasi dampak negatif banjir terhadap produktivitas pertanian.

“Kalau ingin meningkatkan produksi tentu varietas padi jadi pertimbangan, jadi benih yang digunakan dan rekomendasi penggunaan pupuk perlu diperhatikan,” ungkapnya.

Ia menambahkan kondisi mengkhawatirkan bagi lahan padi yang tergenang juga terjadi karena faktor lahan pertanian di wilayah NTB yang cukup datar. Sementara, jika lahan pertanian yang bersifat terasering minim kemungkinan lahan pertanian bisa tergenang.

Komponen penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah fungsi drainase. Kaprodi Agroekoteknologi Unizar, Ir. Khairil Anwar, MM salah satu penyebab banjir terjadi di lahan pertanian karena tidak brfungsinya drainase dengan baik.
Ia menegaskan fungsi drainase perkotaan dan pedesaan harusnya dinormalisasi. Kondisi saluran drainase yang datar pada lahan pertanian dapat menimbulkan berbagai masalah yang berdampak negatif terhadap produktivitas lahan.

Lahan di wilayah perkotaan dan pedesaan yang memiliki cekungan harus dinormalisasi untuk mengatasi banjir yang berlebihan seperti saat ini. “Petani juga bisa menggunakan sistem bedengan dengan saluran yang agak dalam, sehingga drainase sekitar daerah tersebut bisa berfungsi dengan baik,” ucapnya.

Pihaknya mengaku siap mengembangkan teknologi terapan yang ramah lingkungan sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pemanfaatan teknologi terapan tersebut dapat membantu menghasilkan benih unggul bagi kelompok tani binaan. (nia)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO