spot_img
Rabu, Februari 12, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANBaiq Shareny Aprina Putri, Raih IPK Sempurna di Yudisium Sarjana Kedokteran Unizar

Baiq Shareny Aprina Putri, Raih IPK Sempurna di Yudisium Sarjana Kedokteran Unizar

Mataram (Suara NTB) – Baiq Shareny Aprina Putri, S.Ked., resmi dikukuhkan dalam acara Yudisium Sarjana Kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar (Unizar) Semester Ganjil Tahun Akademik 2024/2025 di Aula Abdurrahim Unizar, Selasa, 11 Februari 2025. Menariknya, Baiq Shareny berhasil meraih predikat cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4.00.

Lahir di Bodak pada 25 April 2003, Baiq Shareny merupakan putri dari pasangan Lalu Arjawi dan Baiq Subaedah. Beralamat di Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, ia dikenal sebagai sosok yang tekun dan berdedikasi dalam dunia akademik. Selain berprestasi dalam bidang akademik, Baiq Shareny juga sebagai penghafal Al-Qur’an dan setiap hari selalu memuroja’ahkan Al-Qur’an.

Baiq Shareny mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaiannya ini. “Saya merasa sangat bahagia, tetapi di balik IPK 4.00 ini ada tanggung jawab besar yang harus saya emban. Ekspektasi orang-orang terhadap saya tentu tinggi, dan ini menjadi tantangan untuk terus menjaga serta meningkatkan kualitas diri, terutama saat memasuki masa koas nanti,” ujarnya.

Ia menyadari bahwa perjalanan menuju profesi dokter tidak berhenti di sini. “Ini baru awal dari perjuangan saya untuk menjadi lebih baik. Saya harus terus berusaha agar bisa tetap mempertahankan kualitas akademik, serta menerapkan ilmu yang telah saya pelajari selama masa preklinik ke dalam praktik saat koas nanti,” tambahnya.

Ketika ditanya tentang strategi belajarnya, Baiq Shareny mengungkapkan bahwa kunci keberhasilannya terletak pada kualitas belajar, bukan sekadar kuantitas. “Saya lebih memprioritaskan waktu belajar yang berkualitas dibandingkan dengan belajar dalam waktu yang lama. Bagi saya, waktu paling efektif untuk belajar adalah saat dini hari, setelah salat tahajud atau subuh, karena pikiran sudah lebih segar dan siap menyerap ilmu,” jelasnya.

Ia juga menghindari metode belajar dengan sistem kebut semalam. “Saya lebih suka belajar secara konsisten setiap hari, minimal satu jam. Konsistensi lebih penting dibandingkan belajar dalam waktu panjang tetapi tidak efektif,” ungkapnya.

Selain itu, Baiq Shareny juga menekankan pentingnya pantang menyerah dalam menghadapi tantangan di Fakultas Kedokteran yang dikenal dengan tugas dan ujian yang padat. Ia juga tidak lupa selalu berdoa dan meminta restu kedua orang tua agar selalu dimudahkan dalam menghadapi ujian maupun urusan lainnya, karena baginya, Ridha Allah ada pada ridha kedua orang tua.

Menghadapi tahap selanjutnya dalam dunia kedokteran, yaitu koas, Baiq Shareny sudah menyiapkan strategi khusus. “Saya mulai mengulang kembali materi-materi perkuliahan dengan sistem target. Saya menargetkan dalam satu minggu bisa menyelesaikan satu sistem, misalnya minggu pertama fokus pada sistem integumen, lalu minggu berikutnya sistem reproduksi, dan seterusnya,” terangnya.

Baiq Shareny menyadari bahwa masa koas akan menjadi tantangan baru yang lebih kompleks. Oleh karena itu, ia terus mengasah kemampuannya agar siap menghadapi berbagai kasus klinis yang akan ditemui nanti. “Saya ingin memastikan bahwa semua ilmu yang telah saya pelajari bisa diterapkan dengan baik dalam dunia nyata,” tutupnya dengan penuh semangat. (ron)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO