spot_img
Sabtu, Maret 15, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMCuaca Ekstrem, Siswa di Mataram Diliburkan

Cuaca Ekstrem, Siswa di Mataram Diliburkan

Mataram (Suara NTB) – Dinas Pendidikan Kota Mataram meliburkan aktivitas belajar mengajar di sekolah-sekolah setempat karena cuaca ekstrem yang terjadi dalam sepekan terakhir.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf, menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem menjadi pertimbangan dikeluarkannya surat edaran yang berisi enam poin penting terkait pembelajaran di sekolah, sesuai dengan tingkat dampak yang dialami.

Adapun enam poin maklumat resmi tersebut sebagai berikut. Pertama, Sekolah yang terdampak parah oleh musibah agar ditutup sementara dan pembelajaran dilakukan secara daring (Hybrid Learning atau Learning from Home). Kedua, guru yang rumahnya tidak terdampak banjir diharapkan tetap masuk untuk menjalankan kegiatan mengajar di sekolah.

Ketiga, guru yang rumahnya terendam banjir harus melampirkan dokumen foto sebagai bukti agar kepala sekolah dapat memberikan dispensasi. Keempat, peringatan bagi semua guru, siswa, dan staf untuk selalu berhati-hati baik di rumah, di jalan, maupun di sekolah.

Kelima, sekolah yang tidak terdampak banjir diharapkan tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan mencatat persentase siswa yang tidak hadir. Terakhir, keamanan dan keselamatan peserta didik, guru, dan staf menjadi prioritas utama bagi sekolah dalam situasi ini.

Yusuf menambahkan bahwa kebijakan meliburkan siswa bersifat situasional. Artinya, jika hujan reda dan kondisi kembali normal, maka kegiatan belajar mengajar akan kembali dilaksanakan seperti biasa.

“Ini situasional, jika cuaca membaik dan tidak ada masalah, maka kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka akan dilanjutkan seperti biasa,” kata Yusuf.

Salah seorang wali murid, Bukri Rahman, yang rumahnya tidak jauh dari sekolah yang terdampak banjir, mengungkapkan bahwa anaknya tidak dapat berangkat ke sekolah karena akses jalan menuju sekolah terendam banjir.

“Anak-anak sudah tiga hari tidak bisa sekolah karena jalan ke SD terendam banjir. Makanya, mereka diliburkan,” ujar Bukri.

Akibat banjir yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri 45 Ampenan, Bukri berharap agar pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk menangani banjir di sekolah tersebut, sehingga siswa dapat kembali belajar.

“Jika memungkinkan, anak-anak SD harus menjadi prioritas agar sekolah segera dibuka kembali,” harap Bukri saat ditemui di rumahnya. (pan)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO