spot_img
Rabu, Februari 12, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATTangani 1.000 Pengungsi Banjir, Pemkab Lobar Bangun Dapur Umum dan Tenda Pengungsian

Tangani 1.000 Pengungsi Banjir, Pemkab Lobar Bangun Dapur Umum dan Tenda Pengungsian

Giri Menang (Suara NTB) – Pemkab Lombok Barat (Lobar) menyiapkan dapur umum dan tenda pengungsian untuk menangani korban terdampak bencana di sejumlah daerah. Selain itu disiapkan juga posko induk yang dipusatkan di Kantor Camat Labuapi. Korban bencana di Labuapi dan Kediri saat ini ada yang sudah kembali ke rumah masing – masing dan sebagian lagi mengungsi. Mereka pun diantarkan 1.000 bungkus nasi setiap hari.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Lobar H. Sabidin menerangkan, pihaknya telah membangun tenda pengungsian di wilayah terdampak Kecamatan Labuapi yakni di Desa Kuranji. Namun tenda ini tidak banyak ditempati warga, karena sebagian memilih mengungsi di musala atau tempat yang tidak terdampak. “Di masjid dan musala itu posisinya (tempat mengungsi)” kata dia, Selasa, 11 Februari 2025.

Titik pengungsian pun tersebar di beberapa titik musala, masjid, rumah warga dan tetangga serta rumah keluarga. Jumlah warga yang masih mengungsi saat ini belum dihitung secara pasti. Namun kalau dilihat dari jumlah nasi bungkus yang dibagikan sebanyak 1.000.  Nasi bungkus itu didistribusikan melalui desa kepada para korban terdampak di wilayah masing-masing.

Sementara itu, Camat Labuapi Lalu Rifhandani, menambahkan kondisi terkini bencana banjir di wilayahnya pada dini hari berangsur-angsur surut, namun tiba-tiba di Dusun Poh Dodol, Desa Bajur, genangan air naik ke rumah warga setinggi perut orang dewasa. Setelah dikoordinasikan dengan desa, terdapat 250 KK yang terdampak. “Langsung kita evakuasi ke tempat ibadah terdekat,” ujarnya.

Jumlah desa terdampak pun bertambah menjadi enam desa, yakni Karang Bongkot, Telaga Waru, Perampuan, Kuranji Dalang, Kuranji Bangsal dan Bajur. Tim kabupaten dan kecamatan pun sudah melakukan penanganan dengan membagikan makanan siap saji. Koordinasi penanganan lebih mudah dilakukan, karena Kecamatan Labuapi menjadi posko utama penanganan bencana Kabupaten Lobar.

Sementara itu, kalangan DPRD Lobar mendorong agar titik dapur yang melayani korban terdampak bencana di Lobar khususnya di dua kecamatan yakni Labuapi dan Kediri ditambah. Hal ini untuk pemerataan bantuan kepada warga terdampak yang berlokasi di daerah terjauh yang rawan luput dari perhatian pemerintah.

“Dapur-dapur ini harapan saya ditambah, tidak fokus pada satu titik. Kenapa itu yang perlu dilakukan? Untuk mempercepat proses pelayanan kepada masyarakat terdampak,”kata DPRD Dapil Labuapi-Kediri, Dr. H. Syamsuriyansyah, MM. M.Kes.

BPBD dan Forkopimda diminta segera turun ke masyarakat terdampak di wilayah yang terjauh atau pinggiran agar mengetahui kondisinya secara langsung. Sebab dari hasil turunnya, warga di daerah pinggiran itu luput. “Daerah-daerah yang luput harus dijangkau, karena itu perlu ditambahkan dapur umum ini, bahkan tiap desa, kalau bisa,” harapnya. ‘’Di Labuapi misalnya, ada enam desa terdampak,’’ tambahnya. (her)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO