Giri Menang (Suara NTB) – Banjir yang menerjang Lombok Barat (Lobar) menjadi atensi serius Bupati Lobar Terpilih H. L. Ahmad Zaini. Ketika turun memantau banjir di wilayah Labuapi, LAZ akan mengupayakan bagaimana penanganan penyebab banjir di wilayah setempat.
Di wilayah Labuapi pada Senin lalu genangan banjir sudah mulai surut, namun pada hari kedua pasca banjir debit air di kali babak masih tinggi, warga masyarakat yang tinggal di bantaran kali babak pun masih terlihat tetap was-was dengan kondisi cuaca yang belum menentu ini. Sebagaimana perkiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten Lobar masih akan terjadi hingga tanggal 16 Februari mendatang.
Hasil pantauan Bupati Lobar Terpilh, keberadaan sungai yang ada di Desa Karang Bongkot yang membentang hingga le beberapa desa ini menjadi atensi untuk dilakukan penanganan, bentuk upaya penanganan LAZ akan berupaya melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk mendapatkan penanganan serius terhadap keberadaan Kali Babak ini. Karena sungai menjadi kewenangan dari BWS maka nanti pihaknya akan berkoordinasi dengan BWS.
“Nanti kita aja koordinasi dengan BWS untuk mengatasi masalah sungai,” katanya.
Ada dua hal kata LAZ yang menjadi atensi yang perlu dikoordinasikan dengan BWS yaitu mengurangi pendangkalan sungai dengan melakukan normalisasi dan upaya yang kedua melakukan pemasaran talud di bibir sungai. “Upaya yang akan kita lakukan dengan BWS melakukan normalnya sungai dan pemasangan talud,” tegasnya.
Hal ini yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir lagi pada tahun yang akan datang. LAZ mengingatkan agar kejadian banjir tahun ini menjadi pembelajaran supaya tahun depan tidak terjadi lagi banjir dan pemda lebih antisipasi lagi. Seperti yang dituturkan warga, kejadian banjir ini merusak tempat usaha lahan warga, bahkan tiga rumah warga terancam tergerus longsor jika tidak segera dilakukan penanganan oleh pemerintah,” Kami berharap agar dipasang beronjong, kalau tidak sebentar lagi rusak rumah saya itu,” ujar Dahri.
Dalam tiga bulan terakhir ini, sudah tiga kali air naik dari kali babak ini, namun kejadian pada Senin kemarin, kejadian yang paling parah dalam tiga kali kejadian, karena ketinggian air sampai deda orang dewasa,” Setiap bulan kita kebanjiran, tapi kemarin ini yang paling parah,”tegasnya.
Ia meminta kepada Bupati Lobar Terpilih untuk bisa membantu agar pemasangan beronjong bisa terealisasi, karena sudah sering mereka dijanjikan akan disurvei, tetapi tidak juga bisa terealisasikan hingga saat,” Sudah sangat serius disurvei, tapi tidak terealisasikan, mudahan lewat bapak Dewan bisa terealisasikan, agar kami bisa tenang sebagai masyarakat,”harapnya.(her)