spot_img
Jumat, Februari 14, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANProgram Vokasi di SLB Harus Berlanjut

Program Vokasi di SLB Harus Berlanjut

Mataram (Suara NTB) –  Program vokasi di Sekolah Luar Biasa (SLB) perlu terus berlanjut pada masa yang akan datang. Melalui program vokasi, anak berkebutuhan khusus (ABK) memiliki bekal keterampilan untuk kehidupan mereka setelah lulus sekolah.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Dr. Hj. Eva Sofia Sari, S.Pd., M.Pd., pada Kamis, 13 Februari 2025. Menurutnya, program vokasi perlu terus berlanjut, termasuk pada masa pemerintahan gubernur dan wakil gubernur NTB berikutnya.

“Melalui program vokasi anak SLB didorong untuk memiliki cukup keterampilan dalam membekali hidupnya di masyarakat, apabila tidak melanjutkan pendidikannya ke pendidikan tinggi,” ujar Eva.

Sebagai upaya menguatkan keberlanjutan program vokasi di SLB, pihaknya telah melakukan sinkronisasi program vokasi dengan visi misi gubernur dan wakil gubernur terpilih. Sejauh ini, sejumlah SLB menunjukkan progres program pendidikan vokasi yang baik. Pihaknya mengapresiasi segala bentuk kemajuan program vokasi tersebut.

“Dengan adanya kemajuan bidang vokasi di semua keterampilan yang ada, tidak hanya pertanian tetapi juga yang lainnya seperti tata boga, menjahit, membatik, tata rias dan sebagainya membuat kami sangat bangga. Kami mengapresisi serta mendukung segala kemajuan di SLB,” ujar Eva.

Terkait pendidikan vokasi di SLB, pihaknya akan fokus bekerja sama dengan mitra terkait seperti SMK dan pihak Industri dan Dunia Kerja (Iduka). SLB vokasi mengacu pada kurikulum SLB yang lebih menekankan pada pendidikan keterampilan.

Pihaknya bekerja sama dengan SMK untuk pelaksanaan SLB vokasi. Guru SLB dilatih vokasi di SMK. Salah satunya dengan pemagangan guru SLB di SMK. Di samping itu, pihaknya menggandeng dan memperluas kerja sama dengan pihak industri, agar karya SLB vokasi tidak sekadar jadi bahan belajar tetapi bisa diproduksi dan dipasarkan.

“Jadi bukan hanya sekadar teori tapi juga dapat diaktualisasikan atau diwujudkan agar bisa dinikmati masyarakat luas,” harap Eva.

Menurut Eva, ada 20 item keterampilan ditawarkan direktorat pendidikan khusus terkait SLB vokasi. Namun, sekolah hanya mengakomodasi keterampilan yang sesuai dengan keadaan sekolah dan kebutuhan siswanya.

Kurikulum SLB memang diarahkan ke vokasi, tidak hanya untuk SLB negeri, tetapi juga SLB swasta. Menurutnya, kurikulum SLB vokasi ini penting diterapkan SLB karena adanya fakta lulusan SMA dari SLB cuma 2 persen yang melanjutkan ke perguruan tinggi. (ron)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO