spot_img
Sabtu, Februari 15, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMPemangkasan Anggaran akan Berdampak Buruk bagi Mahasiswa Kurang Mampu

Pemangkasan Anggaran akan Berdampak Buruk bagi Mahasiswa Kurang Mampu

Mataram (Suara NTB) – Isu kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) imbas dari pemangkasan anggaran pendidikan menimbulkan keresahan bagi sejumlah mahasiswa di Mataram. Terutama bagi mahasiswa dari keluarga yang kurang mampu.

Hal itu disampaikan oleh Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram, M. Rizwandi, Jumat, 14 Februari 2025.

Menurutnya, kenaikan UKT akibat efisiensi ini akan menjadi mimpi buruk bagi seluruh mahasiswa.  “Ada ribuan bahkan jutaan mahasiswa atau calon mahasiswa baru terancam tidak bisa menerima pendidikan di perguruan tinggi karena biaya kuliah akan semakin mahal,” kata Rizwandi, Jumat, 14 Februari 2025.

Dengan potensi uang kuliah yang semakin tinggi, mahasiswa dari keluarga menengah ke bawah semakin kesulitan mengenyam pendidikan tinggi. Ia berharap, pemerintah perlu mengkaji ulang rencana pemangkasan anggaran pendidikan.

“Apalagi dengan dalih Indonesia emas 2045. Kalau tidak ditunjang dengan pendidikan yang baik, maka visi itu tidak bisa terwujud,” pungkasnya.

Ia juga berkomitmen akan mengawal pemangkasan anggaran ini bersama BEM lain di seluruh Indonesia.

Sementara itu, mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) juga merasa was-was dengan rencana pemangkasan anggaran ini. Hakim, salah satu mahasiswa UNW Mataram yang juga penerima KIPK mengatakan, pemangkasan anggaran akan berdampak kepada mahasiswa dan orang tua mereka.

Sebagai penerima beasiswa, dirinya sangat terbantu oleh beasiswa KIPK. Apalagi, ia yang berasal dari keluarga petani. “Namun, ada narasi-narasi yang mengatakan kalau beasiswa KIPK ini juga akan kena efisiensi. Kami merasa was-was dengan adanya kebijakan pemangkasan anggaran ini,” jelasnya. (sib)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO