spot_img
Jumat, Februari 21, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TIMURLAZAH NW Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Bima

LAZAH NW Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Bima

Selong (Suara NTB) – Lembaga Amil Zakat, Infaq, Shadaqah Wakaf, dan Hibah Nahdlatul Wathan (LAZAH NW) kembali mengambil langkah kemanusiaan dengan menyalurkan bantuan bagi korban banjir bandang di Kabupaten Bima. Tim kemanusiaan LAZAH NW aktif di dua kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Wera dan Kecamatan Ambalawi.

Bantuan ini disalurkan sebagai respons atas musibah yang melanda dua kecamatan di Bima pada Minggu 2 Februari 2025 malam, di mana banjir bandang yang disertai hujan deras dan material longsor dari pegunungan mengakibatkan kerusakan parah serta menelan korban jiwa.

Hermawati (40) dari Desa Wora, Aisah (5) dari Desa Nangawera, dan Burhan (50) dari Desa Nunggi adalah di antara korban yang berhasil ditemukan. Sementara dilaporkan masih ada lagi warga yang belum ditemukan sampai sekarang.

“Dengan semangat Berjuang Bersama, Mengabdi Tanpa Batas, kami dari LAZAH NW bersama dengan berbagai pihak terkait berupaya keras untuk menyediakan bantuan yang dibutuhkan. Ini adalah bentuk nyata kepedulian kami terhadap saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah,” ujar Sekretaris PW LAZAH NW NTB Moh. Nawawi Ishaq, S.Sos, dalam rilisnya kepada Suara NTB, Minggu, 16 Februari 2025.

Bantuan yang disalurkan berupa puluhan paket sembako serta dukungan moral bagi para korban, sebagai upaya untuk meringankan beban yang mereka hadapi. Masyarakat pun turut berperan aktif dengan terus memberikan dukungan moral dan materi, demi kesuksesan misi kemanusiaan ini.

LAZAH NW mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu dalam membantu warga yang terdampak bencana. ‘’Semoga bantuan yang diberikan dapat memberikan harapan dan kekuatan baru bagi mereka yang tengah berjuang pulih dari musibah ini,’’ harapnya.

Ketua Cabang NW Wera Jen Ajerlin, menyebut warga di Desa Nanga Wera yang paling banyak terdampak, ada empat warga yang menjadi korban saat ini belum ditemukan. Adapun yang sudah ditemukan itu informasinya hanyut sampai di perairan wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Ada korban yang anaknya baru berusia 10 bulan sampai sekarang belum ditemukan.

Harapannya kepada pemerintah agar menghentikan pembabatan hutan secara liar. Diakui banjir merupakan musibah, akan tetapi salah satu pemicu utamanya adalah hutan yang sudah tak lagi menjadi penyangga air.

Selain itu, pemerintah diminta segera melakukan perbaikan kondisi sungai di Desa Nanga Wera ini. Diminta agar dibangunkan tanggul sehingga ke depan bisa mengurangi resiko derasnya aliran air sungai dan tidak sampai meluap ke permukiman penduduk. (rus)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO