Mataram (Suara NTB) – Universitas Terbuka (UT) Mataram kembali menggelar wisuda yang digelar pada Minggu 16 Agustus 2025 di Asrama Haji NTB. Kali ini UT Mataram mewisuda sebanyak 392 orang mahasiswa S1. Untuk tahun ajaran ini, UT meluluskan 500 orang lebih mahasiswa dan yang mengikuti prosesi wisuda sebanyak 392 orang.
“Jumlah mahasiswa yang kami luluskan saat ini sebanyak 500 lebih, hanya yang mendaftarkan diri untuk ikut wisuda ada 392 orang,” kata Direktur UT Mataram Heriyanto, S.IP., M.M. UT usai prosesi wisuda.
Untuk menyambut Indonesia Emas 2045 mendatang, Heriyanto berharap masyarakat NTB khususnya lebih peduli terhadap pendidikan, terutama pada mahasiswa yang menempuh pendidikannya, termasuk para mahasiswa UT.
“Untuk menggapai Indonesia Emas, itukan membutuhkan suatu ilmu, jadi harapan kita dan menjadi salah satu tugas UT Mataram adalah memotivasi dan menginformasikan bahwa pendidikan itu penting,” lanjutnya.
Ia mengatakan, UT Mataram menyiapkan sarana dan prasarana dalam membantu masyarakat NTB agar dapat meningkatkan pendidikannya dengan biaya terjangkau. “UT adalah suatu perguruan tinggi yang di desain pemerintah bahwa biaya kuliahnya tidak boleh mahal, jadi kuliah di UT itu biayanya sangat terjangkau,” tegas Heriyanto.
Sementara itu Dekan Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka (UT) Dr. Meita Istianda, menegaskan bahwa dengan memanfaatkan teknologi, UT dapat menjangkau seluruh pelosok negeri dengan biaya yang terjangkau.
“Untuk bisa meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi di Indonesia, dengan keterbatasan dana pemerintah, hal ini bisa disiasati dengan penggunaan teknologi untuk menjangkau seluruh pelosok Indonesia,” terang Meita.
Hal ini tentunya diharapkan dapat membuat semangat masyarakat Indonesia semangat dalam meningkatkan kualifikasi maupun kompetensi pendidikannya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Dr. H. Aidy Furqan, S.Pd.,M.Pd yang berkesempatan hadir mengatakan bahwa sudah empat tahun ini pihaknya menjalin kerja sama dengan UT Mataram.
“Sudah empat tahun ini kami menjalin kerja sama dengan UT dalam memberikan akses kemudahan bagi anak-anak kita untuk melanjutkan pendidikan, terutama sambil bekerja,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini 54 persen lulusan sekolah menengah di NTB melanjutkan ke perguruan tinggi, sementara 36 persen lainnya memilih bekerja atau menikah.
“Harapannya, mereka yang bekerja dan menikah tetap bisa melanjutkan pendidikan mereka. UT dapat menjadi solusi bagi mereka yang ingin tetap belajar tanpa harus meninggalkan pekerjaan atau keluarga,” tandasnya.(ris)
