Mataram (Suara NTB) – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI Prabowo menjadi harapan baru bagi upaya penanganan stunting sekaligus penggerak ekonomi desa. Kepala Dinas Perindustrian NTB, Hj. Nuryanti, ME., menyebut MBG sebagai langkah positif yang membutuhkan waktu dan proses, namun diyakini mampu membawa perubahan signifikan.
“Program baru seperti MBG ini memang butuh waktu agar terbiasa. Anak-anak kita akan perlahan terbiasa mengonsumsi makanan lokal yang sehat dan bergizi,” ujar Nuryanti, Selasa, 18 Februari 2025.
Ia menekankan bahwa permasalahan stunting tidak hanya dipicu oleh faktor ekonomi, tetapi juga kurangnya keterampilan orang tua dalam menyajikan makanan bergizi bagi anak-anak. Nuryanti optimistis MBG akan memberikan dampak positif bagi UMKM/IKM lokal.
Program ini membuka peluang bagi pelaku usaha kecil dan menengah di desa untuk menjadi penyuplai kebutuhan pangan bergizi.
“Dengan MBG, anak-anak mendapatkan asupan gizi yang baik, sementara UMKM kita menjadi pemasok bahan-bahan makanan. Ini jelas menghidupkan ekonomi desa,” tambahnya.
Bahan-bahan pangan seperti terasi, garam, minyak kelapa, dan berbagai bumbu dapur lainnya yang dibutuhkan dalam program MBG diharapkan mampu menggerakkan sektor pertanian dan industri kecil menengah (IKM) di NTB.
Nuryanti menegaskan bahwa Dinas Perindustrian NTB terus mendorong peningkatan kualitas, kuantitas, dan keberlanjutan produk-produk IKM agar mampu memenuhi kebutuhan MBG.
“Balai Kemasan NTB juga sudah kami siapkan untuk mendukung IKM dalam menyediakan bumbu dapur sehat dengan kemasan yang baik dan menarik. Kita akan terus melakukan peningkatan agar produk IKM bisa masuk ke dalam ekosistem pasar MBG,” tambahnya.
Program MBG tidak hanya menyasar aspek pemenuhan gizi, tetapi juga menghidupkan sektor perekonomian lokal. Dengan melibatkan pelaku usaha di desa, program ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperkuat kemandirian ekonomi di tingkat desa.
Meski diakui akan ada tantangan dalam pelaksanaan program ini, Nuryanti mengajak seluruh pihak untuk tetap optimis dan mendukung penuh program MBG.
“Program baru pasti ada tantangannya, ada dramanya. Tapi mari kita berprasangka baik karena itu juga bagian dari doa,” demikian Nuryanti.
Program Makanan Bergizi Gratis di NTB menjadi simbol komitmen pemerintah dalam memperbaiki kualitas hidup masyarakat, tidak hanya dari segi kesehatan, tetapi juga dari sisi ekonomi. Dengan sinergi antara pemerintah, UMKM, dan masyarakat, MBG diharapkan menjadi program berkelanjutan yang mampu menciptakan perubahan nyata di NTB.(bul)