spot_img
Jumat, Februari 21, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK UTARAInstansi Teknis Diminta Percepat Proses Administrasi Lahan, 200 KK di Dusun Bimbi...

Instansi Teknis Diminta Percepat Proses Administrasi Lahan, 200 KK di Dusun Bimbi Jangkar Terisolir

Tanjung (Suara NTB) – Ketua Komisi III DPRD Lombok Utara, Sutranto, mendorong Pemdes dan instansi teknis untuk proses pembukaan akses jalan ke Dusun Bimbi Jangkar, Desa Samaguna, kecamatan Tanjung. Pasalnya, sebanyak 200 KK (perkiraan 500 jiwa) yang mana bermukim umat Muslim dan Budha di sana, masih harus melalui akses kesehatan, pendidikan, dan bantuan pemerintah lain melalui jalan setapak dan berbahaya.

“Kami sudah mengundang dan meminta 3 Kades sekaligus yang berdekatan dengan dusun itu, untuk mempercepat proses administrasi yang memudahkan dibukanya jalan. Kasihan warga kita di sana, puluhan tahun masih terisolir,” ungkap Sutranto, di ruang kerjanya, Selasa, 18 Februari 2025.

Dijelaskan, akses Dusun Bimbi Jangkat tergolong rumit. Secara geografis kewilayahan, jalan di dusun ini bersentuhan dengan 3 desa sekaligus, yakni Desa Samaguna, Desa Bentek dan desa Selelos. Kendati administrasi kependudukan warga masuk Desa Samaguna, namun panjang jalan ke atas bukit sebagian masuk ke Bentek dan Selelos.

Substansi lain pada pembukaan jalan ini, adalah letak lahan yang berada di kawasan HGU/HGB yang dikuasai oleh perusahaan PLTMH. Selain itu, akses jalan juga diperkirakan bersentuhan dengan jaringan perpipaan milik PDAM Amerta Dayan Gunung. Pipa PDAM ini sendiri merupakan jaringan utama yang melayani 3 kecamatan yakni Gangga, Tanjung dan Pemenang. Sehingga dalam proses pembukaan jalan nantinya, harus melibatkan koordinasi lintas instansi secara utuh.

“Kami di DPRD mendukung niat warga untuk buka akses jalan. Aspirasi saya sudah dianggarkan, walaupun kita belum tahu dari 3 km jalan itu, berapa yang bisa dibuka karena hitungannya tergantung perencanaan nantinya,” kata Sutranto.

Pihaknya juga menyambut baik, adanya dukungan dari manajemen PLTMH dan PDAM. Disebutkan, pihak PLTMH meminta adanya surat usulan pembukaan jalan untuk selanjutnya diteruskan ke manajemen PLTMH di Jakarta.

Di samping itu, PLTMH kata dia, juga menyetujui adanya dorongan untuk mengalokasikan CSR untuk membangun Polindes di kawasaan terpencil tersebut.

“Jalan ini sudah sangat lama diharapkan oleh warga, karena selama ini warga hanya bisa menggunakan motor atau ojek.”

“Bahkan seringkali ada ibu melahirkan kesulitan mencapai faskes. Ada pula warga yang meninggal, terpaksa harus digotong dengan ditandu dari titik jalan aspal sejauh 3 km masuk ke dusun itu,” tambahnya.

Ia optimis, dengan dibukanya jalan ini pada tahap awal, masyarakat setempat akan menikmati perubahan secara ekonomi. Mengingat pada jalur dusun ini menghasilkan komoditas perkebunan seperti kopi, kakao, durian, pisang dan kelapa.

Politisi PKB KLU ini membayangkan, jika akses jalan terbuka lebih lebar, maka masyarakat dapat berharap adanya pembangunan jalan permanen pada tahap berikutnya. (ari)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO