spot_img
Jumat, Februari 21, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEPotensi Jagung NTB Saat Puncak Panen Sekitar 1 Juta Ton

Potensi Jagung NTB Saat Puncak Panen Sekitar 1 Juta Ton

Mataram (Suara NTB) – Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Kadistanbun) Provinsi NTB Muhammad Taufieq Hidayat memberikan informasi terkait puncak panen jagung di NTB dalam rapat analisa dan evaluasi data ketahanan pangan Polda NTB yang berlangsung, Senin, 17 Februari 2025.

Menurut Taufieq, puncak panen jagung di wilayah NTB diperkirakan akan berlangsung pada akhir Maret hingga awal Mei mendatang. Potensi jagung NTB pada saat panen raya bisa mencapai 900 ribu hingga 1 juta ton.

“Potensi kita bisa mencapai 900 ribu hingga 1 juta ton pada puncak panen nanti,” ujar Muhammad Taufieq Hidayat dalam rapat tersebut.

Jagung memang menjadi salah satu komoditas yang menjadi atensi pemerintah, sebab berkaitan dengan penguatan ketahanan pangan daerah, khususnya dalam rangka mendukung cita-cita Presiden.

Dalam rapat tersebut juga dibahas beberapa usulan penting, antara lain terkait finalisasi data dan kesepakatan jadwal tanam agar tidak mundur dari jadwal yang akan disepakati bersama. Tantangan lain yang menjadi perhatian dalam rapat ini adalah masalah produktivitas untuk lahan baru, untuk tidak menarget produktivitas yang terlalu tinggi.

Karo SDM Polda NTB Kombes Pol. I Wayan Gede Ardana mengatakan, penguatan ketahanan pangan menjadi hal yang sangat penting, mengingat Indonesia adalah negara agraris.

“Ketahanan pangan harus diperkuat, terutama di Provinsi NTB yang memiliki potensi besar di sektor pertanian. Kita perlu mendukung cita-cita Presiden dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,” ujar Karo SDM.

Dalam kesempatan tersebut, Dinas Pertanian dan Polri juga berharap agar Bulog dapat lebih aktif dalam menyerap hasil panen petani. “Jangan sampai kita sudah meminta petani untuk menanam, tetapi hasilnya tidak diserap seluruhnya. Diharapkan Bulog bisa menyerap hasil petani dengan baik,” tegas Karo SDM disela-sela diskusi.

Berdasarkan data BPS NTB disebutkan, produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 28 persen dari Januari hingga Desember 2024 diperkirakan sebesar 1,56 juta ton. Jika dikonversikan ke jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen, maka produksi jagung di NTB sepanjang Januari hingga Desember 2024 diperkirakan sebesar 1,15 juta ton. Angka ini mengalami penurunan sebesar 127,61 ribu ton (9,96 persen) dibandingkan 2023 yang sebesar 1,28 juta ton.

Pada tahun 2024, luas panen jagung pipilan di Provinsi NTB diperkirakan mencapai 173 ribu hektare. Angka ini mengalami penurunan 3,26 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 179 ribu hektare.(ris)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO