spot_img
Jumat, Februari 21, 2025
spot_img
BerandaHEADLINELAZ-Adha Berkomitmen Sejahterakan Masyarakat Lobar dari Desa

LAZ-Adha Berkomitmen Sejahterakan Masyarakat Lobar dari Desa

HAJI Lalu Ahmad Zaini – Hj Nurul Adha (LAZ-Adha), resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat (Lobar) periode 2025-2030 oleh Presiden Prabowo Subianto, Kamis, 20 Februari 2025. Harapan besar pun muncul dari masyarakat Lobar  kepada LAZ-Adha untuk membawa perubahan di Bumi Patut Patuh Patju.

Menjawab itu semua, LAZ-Adha pun telah menyiapkan Program “Sejahtera dari Desa”. Bahkan, tak tanggung-tanggung, LAZ-Adha berani menandatangani kontrak politik dengan masyarakat untuk mengawal janji politik yang disampaikan pada saat kampanye.”Kami sudah menyusun program untuk perubahan yang lebih baik lagi bagi Lombok Barat yang diberi judul sejahtera dari desa,” terang LAZ.

Program Sejahtera dari Desa nantinya akan mengucurkan anggaran Rp 1 miliar per desa dalam satu tahun. Menjadi pendorong desa di Lobar sebagai desa yang maju. “Itu sudah sangat rasional misalnya satu miliar per desa,” akunya.

Dinilainya menyelesaikan permasalahan di Lobar paling mendasar dimulai dari desa, sehingga jika terpilih nanti, lima tahun ke depan sudah menyusun tahapan-tahapan untuk sejahtera dari desa. Termasuk mengembangkan ibu kota kabupaten. “Mohon maaf, belum ada yang pantas disebut ibukota karena antara Gerung dan desa yang lain hampir sama posisinya,” sebutnya.

Demi mewujudkan semua program itu, LAZ telah menyiapkan sistem kontrak politik yang ditandatangani olehnya di atas materai. “Sebagai bukti bahwa kami sangat serius membangun Lombok Barat. Sekaligus menjadi kontrol dan tolak ukur masyarakat terhadap yang dilakukan kami,” terangnya.

Kontrak politik itu menjadi langkah masyarakat mengawal janji politik LAZ-Adha, sehingga mematahkan stigma masyarakat bahwa pejabat hanya bisa mengumbar janji. “Masyarakat berhak untuk menuntut balik dan mengoreksi atas komitmen yang digaungkan. Saya ndak muluk-muluk kayak orang,” tambahnya.

Tentunya, kuasa penuh atas perancangan APBD ada pada tahun kedua (2026), sehingga tahun pertama masih ada waktu untuk mempersiapkan.  “Artinya kalau memang, kami bisa dituntut pada tahun kedua atas apa yang kamu komitmenkan,” imbuhnya.

Di bawah kepemimpinan bersama Hj. Nurul Adha, salah satu yang menjadi atensinya adalah birokrasi. Para pejabat dituntut harus mampu berkinerja bagus sesuai tugas dan fungsi di masing-masing OPD serta instansi. Pasalnya, LAZ menegaskan tolok ukurnya dalam penempatan jabatan jajaran adalah kinerja. LAZ memastikan tak ada kubu-kubuan di jajaran Pemkab Lobar. Ia ingin menularkan semangat pengabdian bagi seluruh jajarannya untuk membangun daerah Lobar ke depan.

“Insyaallah dengan semangat yang saya miliki untuk semata-mata mengabdi, bekerja untuk Lobar lebih baik ke depan. Insyaallah semangat-semangat itu akan terus saya tularkan untuk teman-teman ASN supaya lebih cepat lagi bekerja,” kata LAZ.

Bahkan untuk memacu jajaran Pemkab, LAZ pun tak memiliki progam 100 hari setelah dilantik, karena baginya kalau pekerjaan-pekerjaan itu bisa diselesaikan lebih cepat bahkan seminggu, tidak mesti menunggu 100 hari. “Sesegera mungkin (diselesaikan),” tegasnya.

Meski belum dilantik, dirinya sudah mulai bekerja untuk Lobar dengan jejaring yang dimilikinya, ia mencoba mengoptimalkan untuk bagaimana membangun daerah ini. Kaitan dengan mesin birokrasi, ketika dirinya memimpin Lobar nantinya dipastikan kembali bahwa tolok ukurnya seperti yang disampaikan sebelumnya adalah kinerja dari jajaran. “Tidak ada orang A, orang B, yang ada adalah orang Pemda Lobar yang tugasnya untuk mewujudkan visi misi LAZ-Adha untuk masyarakat Lobar lebih baik lagi,” kata LAZ.

LAZ pun menegaskan semua ASN harus bersatu, tidak boleh ada kubu-kubuan di jajaran Pemkab. Hal ini juga ditegaskannya saat diberikan kesempatan berpidato bersama Wabup Terpilih Hj. Nurul Adha di hadapan jajaran Pemkab Lobar dan tamu undangan pada acara refleksi akhir tahun Pemkab Lobar tersebut. “Tidak boleh ada kubu-kubuan yang membedakan besok adalah kinerja, hanya kinerja, tolak ukur saya adalah kinerja,” tegasnya kembali.

Dalam hal ini, tambahnya, tidak ada intervensi, baik dari keluarga dan tim dalam proses ini (penempatan jabatan). “Dan saya sampaikan tidak akan ada intervensi dari keluarga dan tim terhadap proses ini, semata-mata satu komando perintah dari Bupati,” sambungnya.

Lebih lanjut, LAZ menjelaskan ada beberapa isu yang menjadi prioritas untuk ditangani di awal pemerintahannya. Pertama masalah sampah. Menurutnya, persoalan sampah harus ditangani secara serius. Karena itu menjadi keluhan masyarakat Lobar selama ini. Tata kelola persampahan akan ditangani dengan maksimal agar sampah tidak lagi berserakan di pinggir jalan. ”Ini menjadi prioritas utama yang harus ditangani,” katanya.

Kedua, terkait penanganan pariwisata Senggigi. Saat ini, kawasan wisata yang menjadi andalan Lobar itu sedang mengalami kemunduran dalam beberapa tahun terakhir ini. ”Senggigi harus maju kembali. Karena ini ikon pariwisata Lombok Barat,” paparnya.

LAZ telah menyiapkan ancang-ancang untuk mengoptimalkan pengelolaan kawasan wisata Senggigi yang ditaksir akan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke depan.

“Konsentrasi kita dalam waktu pendek (pasca pelantikan). Saya ingin mengoptimalkan pengelolaan Senggigi,” ucap LAZ.

Saat ini, lanjut dia, dua masalah di Senggigi yang menjadi sorotan utama, yakni masalah sampah dan minimnya penerangan. Ke depan LAZ akan menyelesaikan 2 persoalan tersebut dengan satu tagline program “Senggigi siang hari bersih malam terang benderang”.

“Pertama keluhan sampah di mana-mana akan kita benahi, siang hari bersih, kemudian malamnya terang benderang dengan pencahayaan yang akan ditingkatkan,” ungkapnya. Ada beberapa hal yang dilakukan dalam membenahi pariwisata Senggigi. Di antaranya dengan menyiagakan Satpol PP dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menjaga kebersihan Senggigi. ”Nanti Satpol PP akan stand by untuk menjaga kemananan dan kebersihan Senggigi,” tandasnya.

Selain menyelesaikan 2 masalah tersebut, ke depan Senggigi akan dioptimalkan dengan memperbanyak event untuk daya tarik wisatawan. Ia juga meminta semua ASN lingkup Pemda Lobar berperan aktif dalam mempromosikan event tersebut. “Senggigi kita akan hidupkan dengan berbagai event,” katanya.

Wakil Bupati Lobar Hj Nurul Adha meyakini program sejahtera dari desa akan berjalan sesuai janji politik LAZ-Adha. Mantan wakil ketua DPRD Lobar itu sangat memahami Kondisi fiskal daerah. Dari Pendapatan Asli Daerah yang tak kunjung naik. Padahal memiliki berbagai macam potensi pariwisata. Wanita yang akrab disapa Umi Nurul ini menilai, banyak capaian positif yang telah diraih pemerintah sebelumnya.

Namun pihaknya optimsitis mampu melakukan sejumlah perbaikan. Salah satunya dalam meningkatkan pendapatan daerah Lobar.

Menurutnya, jika kekayaan daerah dikelola dengan lebih baik lagi, pendapatan daerah akan bisa terdongkrak naik. ”Tantangan ke depan sangat besar. Tapi dengan semangat kebersamaan kita bisa mewujudkan Lobar lebih baik lagi,” tegas Nurul. (her)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO