BUPATI Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) periode 2025-2030, H. Amar Nurmansyah (Haji Amar) dan Hj. Hanipah akan langsung tancap gas bekerja usai dilantik pada, 20 Februari 2025.
Sebagai kepala daerah yang baru upaya Haji Amar itu pun sepertinya akan dihadapkan tantangan anggaran. Pasalnya pemerintah pusat sekarang ini tengah melakukan efisiensi anggaran besar-besaran tak terkecuali dengan memangkas anggaran daerah.
Terkait kebijakan efisiensi tersebut, Haji Amar menyatakan, pihaknya meyakini hal tersebut tidak akan memengaruhi pelaksanaan janji-janji politiknya. Sebab menurut dia, pemerintah pusat tentunya telah mempertimbangkan secara matang sebelum menerapkan kebijakan efisiensi tersebut.
“Saya belum baca persis Inpres 1/2025 soal efisiensi itu. Tapi kami yakin dengan anggaran yang ada (setelah efisiensi) kita tetap bisa melaksanakan program-program kerja yang sudah kita janjikan kepada masyarakat,” kata Haji Amar.
Sesuai dengan komitmennya, setelah dilantik, dalam agenda pertama 100 hari kerjanya. Haji Amar mengatakan, pihaknya akan menyiapkan perangkat program janji kampanyenya sebagaimana yang telah disampaikan kepada masyarakat selama Pilkada lalu. Di mana program utamanya itu adalah “Program Kartu KSB Maju”.
Program yang dilaksanakan pada 7 kegiatan dalam bentuk pelayanan dan pemberdayaan ekonomi masyarkat itu, menurut Haji Amar akan dibuatkan kartunya yang akan diberikan kepada warga penerima.
Selama 100 hari, tahapan itu akan diselesaikan hingga masyarakat sebagai sasaran program mengantongi kartu tersebut berbasis kepala keluarga (KK). “Kalau semua perangkatnya selesai, maka pada hari ke-101, program janji politik kami itu sudah mulai dapat dinikmati masyarakat Sumbawa Barat,” janjinya.
Di samping memastikan janji kampanye terlaksana, Haji Amar menyampaikan, pemerintahannya juga tetap akan berkomitmen menyukseskan sejumlah program pemerintah pusat. Menurut dia langkah efisiensi anggaran yang diberlakukan saat ini adalah salah satu cara pemerintah daerah mematuhi aturan pusat. “Selanjutnya nanti, kalau pusat minta kita menyiapkan anggaran lain untuk tujuan pelaksanaan program pusat. Pasti akan kami patuhi,” tukasnya.
Pada bagian lain, Haji Amar menjawab mengenai penyelenggaraan birokrasi. Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) KSB ini memastikan pasca dilantik, dirinya akan melakukan perombakan jajaran birokrasinya. Menurutnya, hal itu perlu segera dilakukannya guna menyelaraskan komposisi mesin birokrasi dalam upaya menyukseskan program-program kerja daerah dan janji-janji politiknya.
“Kan Mendagri membolehkan melakukan mutasi setelah dilantik. Jadi pasti kami akan lakukan secepatnya. Ini salah satu langkah agar visi misi kami sebagai pemimpin baru KSB terkawal oleh birokrasi yang mumpuni,” paparnya.
“100 hari kerja pertama harus dijalankan dengan maksimal. Itu perlu dukungan kuat semua lini. Dan salah satunya dari birokrasi yang solid dan kuat,” sambung Haji Amar.
Masih terkait birokrasi, Haji Amar juga memastikan akan langsung membuka gelaran seleksi terbuka pengisian jabatan Sekda KSB. Sebagai pimpinan birokrasi, jabatan Sekda kata dia penting segera diisi oleh pejabat definitif. “Apalagi jabatan Pj Sekda sudah tidak dapat dilanjutkan setelah Maret. Jadi agenda penting birokrasi kami selain mutasi ya seleksi Sekda,” tandasnya.
Haji Amar berharap, pejabat Sekda yang terpilih nantinya adalah figur komplit. Memiliki kompetensi mumpuni tidak saja dari sisi pendidikan, tetapi juga pengalaman seluk beluk aturan birokrasi daerah.
“Tugas Sekda membantu bupati dan wakil bupati mengakselerasi semua program pembangunan dearah. Sekda mengorkestrasi birokrasi memastikan setiap program tereksekusi dengan baik dan benar,” imbuh Haji Amar.(bug)